Tingkatkan Edukasi Lingkungan Hidup Siswa, Tim Pengabdian Unnes Kembangkan Rintisan Sekolah Adiwiyata di SMP Al-Fattah


Aktivitas Pelatihan Pengenalan PBLHS di SMP Al-Fattah (1/3)

WAWASAN.CO SEMARANG, Pendidikan lingkungan hidup menjadi elemen penting, dalam meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pelestarian lingkungan, salah satunya melalui sekolah adiwiyata.

Upaya ini didukung oleh tim pengabdian dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui pengenalan gerakan Pendidikan dan Budaya Lingkungan Hidup (PBLHS) dan pengembangan rintisan sekolah adiwiyata di SMP Al-Fattah, Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang.

Pengembangan rintisan sekolah adiwiyata diawali dengen pelatihan (PBLHS) yang melibatkan 21 siswa dan 4 guru calon kader sekolah adiwiyata pada Sabtu (1/3).

Rangkaian kegiatan ini kemudian dilanjutkan  dengan penyusunan surat keputusan (SK) sekolah adiwiyata, lomba poster dan pemasangan papan informasi mengenai sekolah adiwiyata yang digelar pada (12/6) dengan melibatkan 25 siswa SMP Al-Fattah. 

Pada pelatihan pengenalan PBLHS ini kemudian diikuti oleh kegiatan pengenalan dan penghitungan sampah organik maupun anorganik yang dihasilkan oleh warga SMP Al-Fattah.

Berdasarkan penghitungan dan pemilahan sampah terdapat 12.20 kilogram sampah organik dan 35.9 kilogram sampah anorganik yang didominasi oleh sampah bekas makanan kantin.

Selain itu, tim pengabdian juga mendorong perubahan perilaku warga sekolah dalam pemilahan sampah melalui fasilitasi 6 set tempat pilah sampah pada Senin (3/3). 

Deby Luriawati Naryatmojo, ketua Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang di SMP Al-Fattah menyatakan, bahwa upaya ini dilakukan untuk mendorong penerapan dan implementasi pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan tempat tinggal warga sekolah.

“Perubahan kecil melalui PBLHS ini tidak hanya diterapkan di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan lestari” ujarnya.

Ia juga berharap partisipasi berbagai pihak masih terus diperlukan dalam mewujudkan PBLHS di SMP Al-Fattah.

Hal senada juga disampaikan oleh Suratman, kepala sekolah SMP Al-Fattah yang merespon positif aktivitas pengembangan rintisan sekolah adiwiyata melalui pengenalan PBLHS ini.

Harapannya, kolaborasi ini dapat berlanjut hingga terwujudnya sekolah adiwiyata di SMP Al-Fattah.

Salah satunya melaui rencana tindak lanjut melalui integrasi Rencana Program Pembelajaran (RPP), dengan tema lingkungan hidup guna mendukung partisipasi siswa terhadap pelestarian lingkungan hidup di sekolah. 

Pengembangan rintisan sekolah adiwiyata ini didukung oleh Dana DPA Universitas Negeri Semarang tahun 2024 sebagai salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni komponen pengabdian masyarakat.

***

Penulis : rls
Editor   : edt