SAYA LAHIR tahun 2000 di Semarang, bagian dari generasi z (zoomers) yang kali ini akan ikut kali kedua dalam proses Pilkada Semarang. Kali pertama memilih 5 tahun lalu, saya nggak begitu peduli. Ikut saja pilihan orang tua, maklum masih unyu, baru kelar SMA. Tapi kali ini saya mikir betul, mana calon yang paling cocok untuk kota saya, Semarang yang panas tapi nyenengke ini, yang kafe-kafenya tumbuh terus melebihi kecepatan orang patah hati, dan tiba-tiba tutup atau ganti nama lebih cepat daripada kita memikirkan bagaimana mengucapkan kata cinta. Hahahaha…
Nah, dari calon yang sudah daftar ke KPU itu, setelah baca sana sini, browsing, tanya teman saat nongki, dan ngegosip sambil hahahihi, saya sebagai genzi memilih Agustina dan Iswar. Ini 5 alasannya.
Pertama, Genzi itu multitasking. Terbiasa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Sini kelar ya sana kelar juga. Kami bisa sambil makan dan ngopi di kafe, ngegosip, juga ngerjain tugas atau kerjaan. Kelar semua tuh. Nah, sosok multitasking itu cuma ada di Ibu Agustina. Ngeri multitaskingnya.
Ibu Agustina itu wakil ketua Komisi X DPR RI, ya bendahara, ya Ketua Alumni, juga Ketua Tim Pemenangan, juga pengusaha kafe. Lalu saya denger-denger waktu ngafe, Ibu itu juga penonton film yang ngeri, dan suka nyanyi, kuliah S3 dan lulus, dan juga kursus main biola. Apa-apaan ini multitaskingnya? Serem. Nah yang gini ini ya cocok ngurusi Semarang. Bisa apapun.
Kedua, generasi z itu chill, santai dan work life balance. kita ga baperan. Kita itu ga mau spanneng, rumit, apa ya mikirin hal-hal sampai ga bisa tidur. Kita stres ya iya, tapi tidur ya tetap ngowos, hahaa.. Nah, yang begini ini juga ada di dalam diri Agustina dan Iswar.
Ibu Agustina jelaslah, ini emak yang chill banget. Suka ngopi dan cerita-cerita. Maklum, kafenya banyak. Tapi, Pak Iswar juga begitu, chill banget. Lihat gimana dia santainya ketika dulu kabarnya banyak masalah dan ‘’ditenggelamkan’’. Chill itu membuat mereka tahan banting, ga cengeng. Ga baperan. Ga musuhan. Ini yang cocok mimpin Semarang.
Ketiga, kami itu cengengesan tapi kalau komitmen sosial oke lho. Begitu ada yang kerasa ga ngenakin hati, ngelihat hal yang buat ga nyaman, kami akan langsung bertindak. Kami viralin deh.
Soal komitmen sosial itu penting. Dari sedikit calon Pilkada Semarang ini, ya cuma Ibu Agustina itu yang tak lihat paling tinggi komitmen sosialnya. Nyumbang ya gampangan. Beli jajanan dan dibagi-bagi sering banget. Videonya ngurus UMKM banyak, ngadain worksop di mana-mana. Terakhir, Ibu ini kok ternyata punya banyak anak asuh yang kuliah di berbagai tempat. Dan semua itu ga omon-omon.
Keempat, kata Panji Pragiwo, genzi ini haus kasih sayang. Hidup dalam pelukan gadget. Iya sih. Benerlah itu. Kami ini ya di rumah itu sebentar aja. Memang kurang kasih sayang. Lalu siapa yang paling bisa memberi kasih sayang? Ya sosok emaklah, sosok ibu. Di antara calon itu, sosok emak ya cuma satu, Ibu Agustina. Mau gimana lagi, ya cuma kepada ibu itulah genzi ini berharap kasih sayang.
Kelima, Genzi itu perlunya contoh. Kami ga mau jika cuma omon-omon. Kami emoh dinasihatin. Contoh yang baik itu ya paling pas kami temukan di Agustina-Iswar. Bisik-bisik warga, keduanya oke di kampungnya. keduanya bisa jadi contoh deh, dan anak-anak mereka juga kayak kami, genzi semua. Jadi, mereka memberi contoh sudah bisa dan biasa mengurusi generasi z yang dikategorikan aneh-aneh ini, hahaha
Jadi itu ya lima alasannya. Nanti kalau kurang, tak minta temenku ngasi alasan lagi. Pokoke dah cocoklah genzi milih Jaguar. Dikaji-kaji dibolak-balik, ya cuma pasangan ini yang paling bisa dan pas…
Penulis : -
Editor : edt