Tim Pengabdian UPGRIS dan UNAKI  Kembangkan Program Rintisan Kampung Tematik Lele di Kelurahan Kembangarum Semarang


PENDAMPINGAN dan SERAH TERIMA: Tim dosen Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS (Dr. Rizky Muliani Dwi Ujianti; Noora Qotrun Nada, M.Kom.; Slamet Budirahrdjo, M.T.) dan dosen FTI UNAKI (Mohamad Fajarianditya Nugroho, M.Kom.) saat memberikan pendampingan dan serah terima kolam, benih ikan lele, pakan ikan lele dan perlengkapan panen di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang

SEMARANG, WAWASANA.CO, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, merupakan wilayah yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi Kampung Tematik Lele (KATELE).

Hal ini mendorong tiga dosen dari Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yaitu Dr. Rizky Muliani Dwi Ujianti, Noora Qotrun Nada, M.Kom dan Slamet Budirahrdjo, M.T., bekerjasama dengan dosen dari Fakultas Teknik dan Informatika Universitas AKI (UNAKI) Semarang Mohamad Fajarianditya Nugroho, M.Kom., berinisiatif mendampingi masyarakat Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang

Pendampingan tersebut  dalam program ”Pemberdayaan Wilayah Rintisan Kampung Tematik Lele (KATELE) Berteknologi Digital” melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah, ruang lingkup Pemberdayaan Wilayah – Kemendikbudristek Tahun 2024.

Tim pengabdian UPGRIS dan UNAKI memilih Kelurahan Kembangarum sebagai mitra pengabdian masyarakat, karena Kelurahan Kembangarum dinilai mempunyai karakteristik wilayah yang tepat, jika dijadikan tempat budidaya perikanan, dan masyarakatnya sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PW.

"Implementasi dari kegiatan ini adalah: hibah kolam lele, hibah benih ikan lele, hibah pakan ikan, dan hibah perlengkapan panen ikan lele. Selain komoditas ikan lele, diberikan pula hibah rumah jamur tiram, hibah baglog jamur tiram dan hibah telur maggot lalat black soldier fly (bsf), dengan penerapan kegiatan pelatihan pembesaran telur bsf menjadi maggot," papar Dr. Rizky Muliani Dwi Ujianti.

Diharapkan wilayah ini menjadi wilayah yang meminimalisasi limbah dengan menciptakan bank sampah organik, dan menjadikan maggot sebagai pakan alternatif selain pakan komersial untuk ikan lele.

"Penerapan digital teknologi dalam kegiatan ini adalah hibah alat IoT (Internet of Things), untuk mengukur kualitas air kolam ikan lele, dan penyiraman otomatis untuk jamur  tiram berbasis IoT," lanjut Rizky.

Kegiatan selanjutnya berupa pelatihan dan pendampingan penggunaan IoT agar masyarakat terampil menggunakannya, serta diberikan pula pelatihan dan pendampingan dalam diversifikasi olahan ikan lele dan jamur tiram.

”Melalui program pemberdayaan wilayah ini, diharapkan nantinya Kelurahan Kembangarum menjadi salah satu percontohan rintisan Kampung Tematik Lele di Kota Semarang”, tandasnya.

Lurah Kembangarum Unggul Didi Setiawan, S.E., M.M sangat mendukung dan mengapresiasi positif adanya kegiatan ini.

“Kami sangat berterimakasih dan siap menjalankan seluruh rangkaian kegiatan serta siap menggerakkan seluruh potensi dan sumberdaya yang ada di kelurahan Kembangarum dalam mensukseskan program ini”, ujarnya ketika ditemui di Kantor Kelurahan Kembangarum, Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Semarang.

 

 

 

Penulis : rls
Editor   : edt