WAWASAN.CO, Rawa Pening merupakan salah satu kawasan yang memiliki keindahan alam menarik yang terletak di pinggiran wilayah Kabupaten Semarang.
Selain memiliki keindahan alam yang aestetik, Rawa Pening juga menyimpan kekayaan sumber daya ikan yang melimpah.
Kelimpahan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Tutik Prabawati, salah satu ibu rumah tangga disektar Rawa Pening memanfaat ikan-ikan tersebut sebagai bahan produk olahan ikan, seperti empek-empek belida, amplang hingga sempolan.
Selain itu, UMKM ini juga memproduksi berbagai jenis keripik dan kerupuk.
Bu Tutik, panggilan saapan akrabnya, menamai usahanya yang telah berjalan sekitar kurang lebih 4 tahun ini, dengan nama Dapur Roro Mendut.
Produk usaha ini telah dibeli konsumen disekitar daerah Rawa Pening, termasuk para pelacong atau wisatawan yang berkunjung ke Rawa Pening, dari berbagai daerah seperti Kota Semarang, Kudus, Pati hingga Kendal.
Namun, disatu sisi, usaha ini masih memiliki beberapa kendala, mulai dari alat masak yang masih tradisional, kesadaran akan kualitas dan inovasi produk yang masih kurang, sehingga tingkat penjualan UMKM ini masih dirasa kurang.
Maka, untuk meningkatkan itu semua, tim pengabdian dosen Universitas Karya Husada (UNKAHA) Semarang yang diketuai oleh Isy Royhanaty, S.Si.T, M.Si.Med dan beranggotakan Fitra Adi Prayogo, M.Si; Poppy Fransisca Amelia, S.Si.T, M.Biomed dan Bd. Novita Sari, M.Tr.Keb, melakukan kegiatan peningkatan produk dan mutu dari Dapur Roro Mendut melalui diversifikasi frozen food untuk balita.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang merupakan Hibah DRTPM Kemenristekdikbud ini, bertujuan agar masyarakat menyadari pentingnya kebersihan dan gizi dalam pembuatan produk olahan makanan.
Selain itu, produk frozen food untuk balita juga menjadi kunci ide dari kegiatan pengabmas ini.
"Diharapkan, banyak produk-produk olahan makanan yang gizinya disesuaikan untuk kebutuhan balita serta tidak ada tambahan pengawetnya," papar ketua tim pengabdian dosen UNKAHA Semarang, Isy Royhanaty, S.Si.T, M.Si.Med.
Apalagi di era modern ini, lanjutnya, banyak Ibu muda yang mengasuh sambil bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk membuatkan masakan untuk anak balitanya.
"Hal Ini juga menjadi potensi bisnis yang besar bagi UMKM disekitar Rawa Pening," tambahnya.
Selain itu, tim pengabmas juga menaruh perhatian pada kelestarian dan kelimpahan ikan di Rawa Pening.
Tim Pengabmas dosen UNKAHA Semarang juga mengusung tema isu tentang blue economy melalui ide Keramba Jaring Apung modern.
Masyarakat sekitar Rawa Pening di harapkan tidak hanya berfokus pada pengambilan sumber daya ikan saja, namun harus peduli terhadap kelestarian ikan di dalamnya, salah satu contohnya melalui budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) modern.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pemberian penyuluhan dan pelatihan tentang pentingnya protein dari ikan untuk tumbuh kembang balita, pentingnya higienitas makanan untuk tumbuh kembang balita, pembuatan frozen food untuk balita, dan pembuatan KJA.
Setelah pemberian penyuluhan dan pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan produksi frozen food dan evaluasi.
Pada kegiatan ini, tim Dosen UNKAHA Semarang juga memberikan beberapa alat dan bahan baku produksi yang merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kemendikbudristek, berupa freezer dan beberapa alat memasak serta perlengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk menjaga kuantitas dan kualitas produk, terutama dalam hal higienitas.
***
Penulis : rls
Editor : edt