
Ketua Himperra DPD Jawa Tengah, Sugiyanto bersama pengurus dan pembicara dalam kegiatan “Mewujudkan Pengembang Perumahan Profesional, Menyongsong Target 3 Juta Rumah Tahun 2025” di Hotel Khas, Kamis (24/10/2024)
WAWASAN.CO, Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jateng, menyambut positif program pembangunan tiga juta rumah yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2025
Mereka siap membantu pemerintah mencapai target ini guna mengatasi backlog perumahan, terutama di Jawa Tengah.
Menghadapi hal tersebut, pihak Himperra Jateng memperkuat SDM dan pengetahuan para anggotanya, dalam kegiatan “Mewujudkan Pengembang Perumahan Profesional, Menyongsong Target 3 Juta Rumah Tahun 2025” di Hotel Khas, Kamis (24/10/2024)
"Himperra Jawa Tengah terus meningkatkan kapasitas para pengembang, anggota kami agar dapat memenuhi standar profesional dan siap mendukung proyek ini. Seperti yang kita lakukan hari ini (Kamis-red), kita ajak seluruh anggota Himperra Jateng untuk mendengar dan menyampaikan langsung persoalan yang mereka hadapi kepada narasumber yang kita hadirkan," papar Ketua Himperra DPD Jawa Tengah, Sugiyanto.
Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai pembicara diantaranya Ganung Harnawa - Penyuluh Pajak Ahli Madya Kanwil DJP Jawa Tengah 1, Irfan Affandi - Manager Strategi Pemasaran PLN Unit Induk Distribusi Jawatengah dan DIY, Erwan Adiwijaya Pengelola Monitoring dan Evaluasi (BP Tapera) serta Bagus Hendri Setiawan - Wakil Kepala Kanwil BTN Wilayah IV Jateng.
Tercatat, data saat ini menunjukkan bahwa angka backlog rumah di Jawa Tengah mencapai 324 ribu unit.
Kabupaten Brebes menjadi wilayah dengan jumlah backlog tertinggi sebesar 22.453 unit, diikuti oleh Kabupaten Tegal dengan 22.106 unit dan Kabupaten Klaten dengan 21.634 unit.
Himperra Jateng pun menilai bahwa program tiga juta rumah ini merupakan peluang besar untuk mengembangkan proyek-proyek baru di berbagai daerah, terutama yang mengalami backlog perumahan.
"Program 3 juta rumah ini memberi harapan besar bagi masyarakat. Dengan tersedianya rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang akan dialokasikan sekitar 300 ribu unit, backlog perumahan di Jawa Tengah diharapkan bisa teratasi," terangnya.
Sugiyanto optimis bahwa target 300 ribu rumah FLPP akan tercapai.
Mengingat pada tahun 2023 saja, sebanyak 229 ribu unit rumah FLPP telah terserap secara nasional.
Ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap hunian terjangkau, sehingga program ini dinilai sangat relevan.
Seperti diketahui, program tiga juta rumah tersebut terbagi menjadi dua juta unit untuk wilayah pedesaan dan satu juta unit untuk wilayah perkotaan.
Tantangan besar ini, memerlukan kesiapan penuh dari para pengembang dalam mendukung program pemerintah.
Terlebih, pemerintah berharap pengembang dapat berkontribusi lebih besar untuk merealisasikan pembangunan ini dalam waktu satu tahun, sehingga backlog perumahan di berbagai wilayah dapat ditekan.
Program tiga juta rumah diharapkan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan di wilayah perkotaan dan pedesan
Dengan sinergi antara pemerintah dan pengembang, program ini diyakini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan hunian layak dengan harga terjangkau.
an.
Penulis : rls
Editor : edt