WAWASAN.CO, Toko Oen Semarang adalah salah satu ikon kuliner dan wisata sejarah di Kota Semarang yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Didirikan pada tahun 1936, Toko Oen tetap mempertahankan pesona klasik yang membuatnya menjadi tempat legendaris hingga saat ini.
Berada di tengah hiruk-pikuk kota, tepatnya di Jalan Pemuda, Toko Oen menjadi destinasi wajib bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer masa lalu dengan sentuhan cita rasa yang autentik.
Sebagai salah satu restoran tertua yang masih berdiri tegak, Toko Oen menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
Keunikan tempat ini tidak hanya terletak pada usianya yang telah mencapai lebih dari 80 tahun, melainkan juga konsepnya yang kental dengan nuansa jaman dulu.
Nama Toko Oen diambil dari pendirinya, Ny. Liem Gien Nio, atau yang akrab disapa Nenek Oen.
Nenek Oen merupakan istri dari Tuan Oen Tjoen Hok, atau yang lebih dikenal sebagai Kakek Oen.
Awalnya, Nenek Oen hanya membuat kue kering pada tahun 1910 di Yogyakarta.
Namun, kue buatannya sangat disukai oleh orang Belanda, sehingga ia melebarkan sayapnya dengan memproduksi es krim pada tahun 1922.
Toko Oen bahkan telah mematenkan namanya di Belanda karena banyaknya peminat dan penikmat masakan dari negara tersebut.
Saat ini, Toko Oen dikelola oleh Roy Riesta, generasi keempat dari pendiri Toko Oen.
Pesona Klasik Bangunan yang Tak Berubah
Salah satu daya tarik utama Toko Oen adalah bangunannya yang tidak mengalami perubahan berarti sejak pertama kali didirikan.
Dengan gaya arsitektur kolonial khas era 1930-an, bangunan ini memberikan nuansa nostalgia yang kuat. Interiornya pun tetap mempertahankan bentuk aslinya, lengkap dengan furnitur kayu antik, lampu gantung klasik, serta ubin lantai bergaya retro.
Meski ada sedikit modifikasi untuk menyesuaikan kebutuhan modern, esensi keasliannya tetap terasa.
Saat memasuki Toko Oen, pengunjung akan disambut suasana nyaman dan tenang.
Meskipun lokasinya berada di tepi jalan raya yang sibuk, suasana di dalam ruangan tetap sejuk dan jauh dari kebisingan, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai.
Menu yang Beragam: Perpaduan Tradisional dan Modern
Awalnya, Toko Oen dikenal sebagai tempat yang menyajikan es krim dan makanan ringan khas Eropa.
Es krim buatan tangan mereka, yang dibuat dengan resep turun-temurun, tetap menjadi favorit hingga kini.
Pilihan rasa klasik seperti vanila, cokelat, dan stroberi menghadirkan kelezatan otentik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Namun, seiring berjalannya waktu, Toko Oen memperluas menunya. Selain makanan ringan, kini tersedia berbagai hidangan berat yang menggabungkan cita rasa Indonesia dan Barat.
Beberapa menu andalan yang sering dipesan antara lain:
• Bistik Lidah: Sajian lidah sapi empuk dengan saus khas yang bercita rasa gurih.
• Nasi Goreng Oen: Nasi goreng spesial dengan campuran rempah yang kaya dan pelengkap seperti sate dan telur mata sapi.
• Gado-Gado: Hidangan tradisional Indonesia dengan saus kacang yang segar dan autentik.
• Chicken Cordon Bleu: Menu Barat dengan sentuhan klasik yang memanjakan lidah.
Selain itu, kue-kue kering khas Belanda seperti speculaas dan kaasstengels juga menjadi pilihan favorit untuk oleh-oleh.
Tempat untuk Bernostalgia dan Menghargai Sejarah
Toko Oen tidak hanya sekadar restoran, tetapi juga bagian dari sejarah panjang Kota Semarang.
Banyak pengunjung yang datang untuk bernostalgia, mengenang masa lalu, atau sekadar menikmati keunikan tempat ini.
Dinding restoran dihiasi foto-foto kuno dan memorabilia yang menceritakan perjalanan Toko Oen dari masa ke masa.
Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, Toko Oen adalah tempat yang menawarkan pengalaman berbeda. Anda dapat menikmati makanan lezat sambil merasakan suasana khas era kolonial, lengkap dengan pelayanan ramah dari para staf yang berpakaian klasik.
Toko Oen Semarang adalah perpaduan sempurna antara kuliner, sejarah, dan nostalgia.
Dengan bangunan klasik yang tetap terjaga, interior yang autentik, serta menu yang beragam, Toko Oen memberikan pengalaman yang sulit dilupakan.
Bagi Anda yang berkunjung ke Semarang, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati atmosfer khas dan kelezatan menu yang ditawarkan di tempat legendaris ini.
Toko Oen bukan sekadar restoran, melainkan sebuah warisan budaya yang terus hidup di tengah modernisasi kota.
Penulis : rls
Editor : edt