
Tim Pengabdian IDBU Universitas Diponegoro (UNDIP), saat memberikan pendampingan kepada UKM di Desa Tumbrep Kan Batang
WAWASAN.CO, Desa Tumbrep, yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dikenal dengan kekayaan sumber daya alam dan keindahan alamnya.
Daerah ini juga memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, dengan hasil pertanian yang melimpah.
Selain itu, terdapat sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dijalankan oleh masyarakat lokal, dengan fokus pada olahan makanan ringan dan produk pertanian.
Melihat potensi yang ada, Tim Pengabdian IDBU Universitas Diponegoro (UNDIP), yang dipimpin oleh Ropinov Saputro, Dosen PSDKU Universitas Diponegoro, berinisiatif untuk memberikan pendampingan kepada UKM di Desa Tumbrep.
Tim pengabdian ini melihat bahwa desa tersebut memiliki sumber daya alam yang potensial, yang bisa dikembangkan menjadi produk dengan nilai jual tinggi di masyarakat.
Program pengabdian ini menggandeng seluruh UKM mandiri yang ada di desa tersebut, dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk mereka.
Pendampingan dan Observasi di Lapangan
Tim IDBU melakukan observasi dan wawancara dengan para mitra di lapangan untuk menganalisis situasi yang ada, baik dari segi produksi maupun manajemen usaha.
Melalui analisis ini, ditemukan bahwa masih ada beberapa kekurangan, terutama terkait peralatan produksi dan pengetahuan tentang izin usaha.
Untuk itu, Tim Pengabdian IDBU mengidentifikasi beberapa langkah yang perlu dilakukan, salah satunya adalah peningkatan peralatan produksi dan penyuluhan tentang pentingnya izin usaha bagi para pelaku UKM.
Peningkatan Produksi Melalui Teknologi Tepat Guna
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan UKM di Desa Tumbrep, Tim IDBU memberikan bantuan berupa teknologi tepat guna yang dirancang khusus untuk mempercepat dan meningkatkan proses produksi.
Menurut Ropinov Saputro, ketua pelaksana kegiatan tersebut, penerapan teknologi tepat guna ini terbukti mampu meningkatkan mutu produk dan mempercepat proses produksi.
"Hasilnya jauh lebih baik dan produk menjadi lebih tepat, selain itu juga mempercepat proses produksi. Penerapan teknologi tepat guna juga membantu UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi," ujar Ropinov.
Penyuluhan dan Pendampingan Pengurusan Izin Usaha
Selain itu, Tim IDBU juga memberikan pendampingan langsung kepada para mitra UKM dalam pengurusan izin usaha melalui website yang telah tersedia.
Pemahaman tentang prosedur pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) menjadi salah satu fokus utama dalam pelatihan ini.
Para mitra diberikan materi yang meliputi langkah-langkah pengurusan NIB, manfaat memiliki izin usaha, serta keuntungan memiliki izin edar halal.
Penyuluhan ini penting agar UKM di Desa Tumbrep dapat memiliki izin yang sah untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk mereka.
Manfaat Bagi UKM dan Masyarakat Lokal
Adanya program pengabdian masyarakat ini membawa banyak manfaat bagi para pelaku UKM di Desa Tumbrep.
Selain peningkatan kapasitas produksi, pelaku UKM juga mendapatkan pengetahuan baru terkait regulasi dan pengurusan izin usaha yang dapat membuka peluang pasar yang lebih luas.
Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada peningkatan produksi, tetapi juga pada keberlanjutan usaha yang lebih terjamin melalui pengurusan izin yang benar.
"Dengan adanya pendampingan ini, kami bisa lebih paham cara mengurus izin usaha dan memperbaiki kualitas produk kami. Produk kami sekarang lebih cepat diproduksi, dan kualitasnya juga meningkat," kata salah satu pelaku UKM di Desa Tumbrep.
Secara keseluruhan, pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian IDBU UNDIP di Desa Tumbrep telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Melalui pemberian teknologi tepat guna dan pendampingan dalam pengurusan izin usaha, UKM di desa ini kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Program ini juga mencerminkan komitmen Universitas Diponegoro dalam mengembangkan potensi daerah dan memberikan kontribusi nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
Penulis : rls
Editor : edt