Tidak Terbukti Terlibat Teror,  Zaenal dan Luki Dilepas Densus 88


Kapolres Temanggung, AKBP Wiyono Eko Prasetyo

TEMANGGUNG-  Zaenal (38) ) warga Dusun Bengkal Kidul,  Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan , KabupatenTemanggung yang sempat ditangkap Detasemen Khusus 88 Mabes Polri, akhirnya dilepas  dan dikembalikan ke keluarganya.

“Setelah sempat ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri dan menjalani pemeriksaan,  karena tidak cukup bukti terkait jaringan teroris akhirnya Zaenal dilepas dan dikembalikan ke keluarganya pada Kamis (1/2) sekitar pukul 24.00 WIB,” kata  Sekretaris Desa Bengkal Rohman Gunadi di Temanggung, Jumat ( 2/2).

Rohman Gunadi mengatakan, selain Zaenal,  ada satu karyawan toko aneka grosir lainnya , yakni Luki warga Tegal juga ikut dikembalikan. Sementara, Ageng Nugroho tidak dikembalikan, melainkan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih intensif.

Menurutnya,  Zaenal sekarang sudah berkumpul dengan keluarganya dalam kondisi sehat. Meskipun demikian, saat ini  Zaenal  masih dalam tahap menenangkan diri karena shock setelah sempat ditangkap  dan dimintai keterangan oleh petugas kepolisian terkait pengerebekan dan penangkapan terduga teroris di sebuah toko aneka grosir sandal , sepatu dan barang kelontong yang ada di pinggir Jalan Raya Secang-Temanggung, tepatnya di  Dusun Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Kamis (1/2).
 Menuruntya, dalam kesehariannya suami dari Muntaiyah dan dikaruniai dua orang anak tersebut tidak pernah berbuat macam-macam. Dan, selama bekerja di toko tersebut benar-benar untuk bekerja mencari nafkah.

“ Zaenal merupakan warga yang baik dengan warga sekitar dan kegiatan di kampung juga aktif,” katanya.

Sementara itu, toko aneka grosir yang merupakan lokasi penangkapan terduga teroris di Bengkal tidak ada aktivitas. Pintu bagian depan masih ditutup dan terpasang garis polisi.

Lebih Peduli

Terpisah, Kapolres Temanggung, AKBP Wiyono Eko Prasetyo mengimbau masyarakat wilayah Kabupaten Temanggung  untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

“ Untuk mengantisipasi munculnya jaringan terorisme di wilayah Kabupaten Temanggung, kami menghimbau agar masyarakat lebih pedulu lagi, sehingga mengetahui siapa yang tinggal di sekitarnya,” katanya.

Selain itu, ia  juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati  dan meminta apabila ada yang mencurigakan, ada pendatang dari luar daerah yang kegiatannya mencurigakan yang diduga pelaku tindak pidana kriminal murni atau terorisme segera menghubungi kepolisian atau aparat lainnya terdekat.
"Selain mengimbau pada masyarakat, kami juga mengimbau pada perangkat desa seperti RT dan RW juga lebih peduli lagi. Mungkin mengecek warganya dan orang baru juga melapor ke RT, kalau mereka tidak ada kesedaran sendiri, bisa juga ketua RT mendatangi sendiri," katanya.

Penulis : widias
Editor   :