Cuaca Panas, Peserta Kirab Budaya Tetap Melenggang


Peserta kontingen Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Demak, saat melenggang menampilkan kostum Dewi Sri, meski cuaca saat  kirab budaya berlangsung cukup panas.Foto : sari jati

DEMAK - Kirab budaya dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-515 Kabupaten Demak berlangsung meriah, Kamis (29/3). Meski  cuaca cukup panas, baik peserta maupun belasan ribu penonton yang memadati sepanjang jalur karnaval tak sedikit pun beringsut. 

Seperti peserta dari Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Demak yang menampilkan kostum Dewi Sri. Beratnya kostum serta terik matahari yang menyengat tak mengurangi keluwesannya berlenggang di sepanjang rute karnaval mulau depan Dinas Pariwisata hingga panggung kehormatan Bupati HM Natsir berserta Wabup H Joko Sutanto dekat Pasar Bintoro.

Pun sejumlah peserta kirab berkostum semar utusan KPU Demak. Mereka tetap menyunggingkan senyum dan tawa, sambil sesekali menyosialisasikan agenda Pilgub Jateng yang diagendakan 23 Juni tahun ini.

Termasuk kontingen dari Dinas Pariwisata, yang digabung dengan kontingen kabupaten/kota tetangga yakni Pati, Kudus, Demak, Jepara, Blora, Rembang (Pakudjembara). Dengan busana khas  masing-masing dan iringan gamelan yang diusung menggunakan angkutan khusus, mereka tak bosan-bosannya menyapa penonton dengan senyum sumringah.

Wisata Pakudjembara

Ketua Penyelenggara Kirab Budaya, Rudi Santosa menyampaikan, kirab budaya merupakan salah satu agenda wisata Kabupaten Demak yang pelaksanaannya dibarengkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Demak. "Alhamdulillah partisipasi masyarakat bertambah setiap tahunnya. Pada 2018 ini ada 26 kontingen, terdiri dari OPD, BUMD/BUMN, kecamatan, sekolah, serta dukungan dari kabupaten/kota tetangga yang tergabung dalam Forum Pakudjembara," ujarnya.

Sebagaimana tema Hari Jadi ke -515 Kabupaten Demak, kirab budaya kali ini juga dimaksudkan mendukung program bupati 'Ayo Bareng-bareng Mbangun Demak'. Artinya, lewat gelaran kirab budaya tersebut segenap elemen  masyarakat diajak bersama membangun Kota Wali dari sektor pariwisata. Membantu mempromosikan kabupaten berpenduduk 1,2 juta jiwa lebih itu dengan menampilkan keindahan budaya khas yang dimiliki. 

"Ketika masyarakat luar menyaksikan keindahan budaya Demak lewat  kirab budaya, diharapkan kedepannya mereka akan berkunjung dan berwisata ke Demak lagi dan lagi. Terlebih saat ini semakin banyak desa wisata terintis, seperti Istana Tambak Bulusan (Istambul) dan wisata konservasi mangrove Morosari, untuk mendukung wisata religi yang telah lama menjadi trade mark Demak," urai Rudi.

Sehingga seiring semakin maju dan brkembangnya pariwisata di Kabupaten Demak, diyakini brimbas pada berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran. Di samping tentunya, semakin bertambahnya penghasilan masyarakat, pungkasnya.  

 

 

Penulis : ssj
Editor   :