Polisi Ikut Sosialisasi HIV/AIDS di Lokalisasi


Suasana sosialisasi mengenai HIV/AIDS di lokalisasi Kampung Baru Jepon, polisi pun terlibat dalam sosialisasi tersebut. Foto: Ist

BLORA – Bersama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana bersama Dinas Kesehatan, Kabupaten Blora, Bhabinkamtibmas Polsek Jepon Polres Blora ikut memberikan penyuluhan HIV/AIDS kepada pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kampung Baru, Desa Geneng, Kecamatan Jepon. Kegiatan itu mendapat respon positif dari 50 PSK yang terdapat pada lokalisasi tersebut.

Bhabinkamtibmas Polsek Jepon, Brigadir Heri Purwanto menjelaskan, kegiatan ini langkah pencegahan (preventif) dan Pengobatan (represif) yang di fokuskan pada penghuni lokalisasi tersebut. Sosialisasi tersebut dalam rangka menyambut Hari Kartini.

"Sebagai warga binaan Desa Geneng, yang bertempat di lokalisasi Kampung Baru, hendaknya rajin mencari dan mengikuti akses informasi yang berkaitan dengan upaya preventif dan represif, antisipasi penyakit menular AIDS maupun Virus HIV," katanya.

Dari penuturan dampak, Brigadir Heri Bhabinkamtibmas setempat, banyak dari warganya belum mengetahui mengenai HIV/AIDS. Untuk itu, dirinya meminta dari  pemerintah melakukan pembinaan terus menerus. "Saya berharap penyuluhan tentang HIV dan AIDS dapat terus berkelanjutan minimal sebulan sekali,” katanya.

Menurut, Dinas Kesehatan yang datang di lokasi tersebut hanya melakukan vaksin saja tanpa adanya penyuluhan. "Selama ini, penghuni lokalisasi hanya diberi vaksin saja,” ujarnya.

Bhabinkamtibmas Brigadir Heri Purwanto dalam sosialisasi tersebut turut memberikan himbauan dan sampaikan pesan pesan Kamtibmas serta mengajak kepada seluruh warga lokalisasi Kampung Baru untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan masing masing dan mengajak warga untuk mensukseskan Pemilukada Jawa Tengah tahun 2018 serta menolak berbagai macam berita bohong (hoax).

Sementara itu, Kapolsek Jepon Polres Blora AKP Sudarno SH saat Dikonfirmasi menyatakan sangat mendukung sekali kegiatan penyuluhan semacam ini, semoga banyak manfaatnya karena sebagian besar masyarakat merasa awam tentang tanda-tanda seseorang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi seperti ini, para penguni lokalilsasi agar selalu memantau kesehatannya dan segera berhenti bekerja sebagai WTS supaya terhindar dari bahaya HIV/AIDS,” pungkas AKP Sudarno.

Penulis :
Editor   :