Tari Semi Bugil di Pantai Kartini Panen Kecaman


Muslimat NU Jepara menggelar aksi di kawasan Car Free Day Jepara, Minggu (15/4). Mereka mengecam terjadinya tarian erotis di Pantai Kartini. Fotob: Budi Santoso.

EPARA- Berbagai kecaman disampaikan oleh banyak kalangan di Jepara menyusul adanya terian erotis di Pantai Kartini Jepara, Sabtu (15/4). Tarian erotis tersebut berlangsung dalam sebuah acara yang digelar oleh sebuah komunitas otomotif di Jepara. Rekaman video tarian tersebut meluas lewat media sosial hingga menimbulkan banyak kecaman.

Gerakan Pemuda Ansor Jepara, pada Minggu (15/4) bahkan secara resmi mengeluarkan maklumat terkait kejadian ini. Ketua GP Ansor Jepara Syamsul Anwar menyatakan pihaknya mengutuk keras kejadian tersebut. Kejadian tersebut sungguh sangat tidak bisa ditoleransi mengingat pada saat bersamaan mereka melakukan tindakan tidak bermoral. Selanjutnya GP Ansor juga mendukung dan mendesak Polres Jepara untuk menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian ini. GP Ansor Jepara juga mengajak masyarakat untuk bisa lebih aktif dalam menghadang aksi-aksi pornografi.

"Jelas sekali ini sangat menyinggung perasaan masyarakat Jepara. Kegiatan itu sangat kami kutuk karena tidak bermoral.Kami sangat kecewa," ujar Samsul Anwar, Minggu (15/4).

Sementara itu sekitar 30an orang anggota Muslimat NU Jepara, Minggu (15/4) menggelar aksi di area Car Free Day seputaran Alun-Alun Jepara. Aksi ini menarik perhatian banyak pihak karena pada saat bersamaan ada kegiatan peringaran Harlah NU di Alun-Alun Jepara. Para muslimat NU melalui sejumlah poster juga mengutuk keras tarian erotis yang tersaji di Pantai Kartini Jepara, Sabtu (15/4). Tarian tersebut menurut mereka sangat tidak pantas. Karena itu mereka meminta agar Polres Jepara melakukan tindakan tegas berkaitan dengan kejadian ini.

"Kami menunggu Polres Jepara menangani kasus ini. Mereka yang terkait dalam kejadian ini harus dimintai tanggung jawab," ujar Nana, mewakili Muslimat NU Jepara, di Jalan Kartini, Minggu (15/4).

Penulis :
Editor   :