JEPARA- Kejadian tarian erotis yang muncul di acara komunitas otomotif Jepara Max Owners (Jemo) Jepara, Pantai Kartini terus mendapatkan sorotan. Bahkan dalam Rapat Paripurna DPRD Jepara, kecaman ini muncul dalam sesi Pandangan Umum Fraksi saat menerima empat Rancangan Perda dari eksekutif Pemkab Jepara. Fraksi-fraksi mengecam kejadian itu secara langsung dihadapan Bupati Jepara Ahmad Marzuki, Senin (16/4).
Enam anggota DPRD Jepara yang mewakili masing-masing fraksi, langsung menyebut kejadian ini sebagai aib yang sangat mengecewakan bagi Jepara. Arofiq dari fraksi ADES pada kesempatan pertama meminta kepada Forkopimda untuk bersikap tegas dalam memberikan izin hiburan ini. Forkopinda diminta tidak bersikap abu-abu, namun harus tegas dalam bersikap. Jika ada sebuah hiburan dinyatakan tidak boleh ya tidak boleh, tanpa ada pengecualian.
Sedangkan Sunarto, politisi dari Partai Nasdem menyebut kejadian di Pantai Kartini sebagai peritiwa yang memalukan. Politisi ini bahkan menyatakan bahwa proses perizinan di Jepara yang menyangkut acara-acara hiburan seperti itu harus dibedah. Bahkan pihaknya mengusulkan agar semua yang terlibat dalam masalah ini dipanggil DPRD Jepara untuk diminta keterangannya.
Sementara itu, Nur Hidayat dari Fraksi Nasdem bahkan meminta Pemkab Jepara membentuk Satgas khusus untuk menangani masalah ini. Politisi muda ini menyebut jika penyebaran berita dan video pornoaksi ini telah merusak citra Jepara yang sudah mati-matian dibangun.
“Penyebaran video ini juga harus dihentikan, sebab saat ini saja, jika saya googling nama Jepara yang muncul justru berita dan video negatif itu. Dan ini harus dihentikan atau diblokir,” katanya dengan nada prihatin.
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi sendiri menyatakan pihaknya sangat kecewa dengan kejadian ini. Apalagi kejadian ini bertepatan dengan hari peringatan Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, pada bulan April ini, Jepara juga baru saja merayakan Hari jadi ke-469.
Ahmad Marzuki juga mengaku, dirinya sempat bertemu dengan Panitia Kegiatan di Pendapa Kabupaten Jepara. Namun dalam pertemuan itu dirinya tidak mengetahui adanya rencana dilakukannya kegiatan tarian erotis tersebut. Mereka hanya menyatakan hanya ingin ikut mempromosikan Jepara khususnya bidang pariwisatanya.
“Dalam rundown acara yang disampaikan tidak ada agenda penari seperti itu. Mereka mengaku, hanya untuk ikut mempromosikan pariwsiata di Jepara. Jika saya tahu dari awal, pasti akan saya tolak,” kata bupati.
Selanjutnya Ahmad Marzuki juga menyatakan sudah menginstruksikan agar Komunitas Jemo tidak diterima sebagai Organisasi Massa di Kabupaten Jepara. Instruksi ini disampaikan kepada Kesbangpolinmas Jepara. Setahu dirinya, Jemo juga mengajukan proses pengajuan menjadi ormas di Jepara. Lainnya, Ahmad Marzuki juga menyatakan sudah mengintruksikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan (Disparbud) Jepara dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jepara, untuk memblokir situs, termasuk yang sudah berkembang di Youtube.
Penulis :
Editor :