
Akibat jalanan licin, banyak pengendara motor terjatuh saat melintas di Jembatan Surobayan, kemarin pagi. Foto: Hadi Waluyo.
KAJEN - Akibat jalanan licin, tidak ada satu jam, sepuluh lebih pengendara motor terjatuh saat melintas di Jembatan Surobayan di Jalan Raya Kedungwuni, Senin (23/4) pagi. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi pun geram. Mobil pemadam kebakaran (damkar) langsung diterjunkan untuk membersihkan tanah yang berceceran di jalanan yang pagi itu dipadati kendaraan.
Kepala Desa Surobayan, Abdillah, mengatakan, akibat jalanan licin sejak pukul 06.15 WIB hingga 07.30 WIB, ada lebih sepuluh sepeda motor terjatuh di jembatan Surobayan. Padahal, pagi itu jalanan ramai oleh masyarakat yang akan berangkat kerja, termasuk anak-anak sekolah yang akan mengikuti ujian nasional. "Mohon jika jalan licin untuk dibersihkan. Jika ada yang menjadi korban, siapa yang akan bertanggung jawab,” ujarnya.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan rombongan yang pagi itu kebetulan melintas untuk memantau pelaksanaan ujian nasional di wilayah Tirto langsung menghentikan laju mobil dinasnya di jembatan tersebut. Bupati mengintruksikan agar mobil damkar diterjunkan untuk membersihkan jalanan yang licin akibat lalu lalang armada proyek jalan tol tersebut. Selain mobil damkar, pelaksana proyek jalan tol juga akhirnya mengirimkan mobil tangkinya untuk membersihkan tanah yang membuat licin jalanan dan jembatan.
"Masyarakat komplain terhadap mobilisasi material jalan tol, terutama pada saat hujan. Saya mengingatkan pelaksana jalan tol, baik SMJ maupun Waskita, terpal harus rapi, sehingga tanah tidak berceceran di jalan,” ujar Asip.
Jika hujan, lanjut dia, secepatnya diantisipasi. Disiapkan mobil penyiramnya, sehingga tanah yang berceceran di jalan bisa segera dibersihkan. "Kami tadi mengirim mobil Damkar. Dari sana (pelaksana proyek tol) juga ngirim, saya juga ngirim. Tadi saya pimpin langsung untuk melakukan langkah penanganan, karena korbannya sudah puluhan,” terang Bupati.
Asip meminta agar manajemen mobilisasi material untuk proyek jalan tol ditata kembali. Mereka harus memegang komitmennya untuk kembali ke MoU yang sudah disepakati bersama. "Jangan ngawur lah. Ini kan masyarakat sudah mendukung program nasional, tapi hak-hak masyarakat harus dilindungi. Ini ndableg saja mereka,” ujarnya.
Apalagi menjelang bulan Ramadan, kata Asip, ekskalasi material jalan tol harus ditingkatkan, karena bulan Ramadan jalan tol ruas Pekalongan - Batang harus sudah fungsional. Di satu sisi masyarakat juga kebutuhannya sangat tinggi, sehingga mobilisasi masyarakat juga tinggi. "Dua kepentingan ini ayo kita kelola secara baik dan mereka harus menyadari. Jangan asal angkut saja, tapi harus tertib. Harus diterpal rapi. Jangan kebut-kebutan. Kalau kotor, bannya ya dicuci dulu. Itu jalan kan bukan hanya lewat dia. Ayo jalan bareng, tertib bareng dan saling menghargai,” tandasnya.
Jika semua pihak bisa saling menghargai, maka masyarakat akan terus mendukung program nasional tersebut. Namun, jika kerusakan jalan tidak segera diperbaiki dan jalanan licin, maka akan menimbulkan kekecewaan yang panjang dari masyarakat. "Ini statement keras saya yang kesekian kalinya. Mungkin ke seratus kali. Ndableg-nya SMJ dan Waskita. Sebelum masyarakat bergerak, ayo kita bersama-sama berusaha saling menghargai agar mobilisasi ini berjalan dengan baik,” katanya.
Penulis :
Editor :