Jepara Tersaikiti  oleh Postingan Kader Parpol Hujat Kartini


 Postingan yang muncul di pemilik Akun FB Ahmada Al Fatih yang menggemparkan masyarakat Kabupaten Jepara. Foto : Dis.

JEPARA- Dunia medsos di Kabupaten Jepara kembali digegerkan oleh munculnya sebuah postingan di FB. Kali ini, postingan yang beredar dilakukan oleh pemilik akun FB (Facebook) Ahmada Al fatih. Postingan tersebut secara blak-blakan menghujat gelar kepahlawanan RA Kartini. Bahkan secara tertulis, postingan tersebut menyerang RA Kartini dengan tuduhan yang tidak sopan.

Beberapa tokoh masyarakat di Jepara demi mengetahui hal ini langsung menyampaikan responnya. Zakariya Ansori, salah seorang tokoh muda NU (Nahdlatul Ulama) menyatakan postingan itu terlepas hoax atau tidak, jelas sangat disayangkan. Postingan tersebut sangat menyakitkan masyarakat  Indonesia khususnya masyarakat Jepara. Komentar pemilik akun FB Ahmada Al Fatih tersebut jelas merupakan penghinaan terhadap Pahlawan Nasional RA Kartini.

Zakariya Ansori menyatakan sudah mendapatkan screen shoot postingan dari pemilik akun FB Ahmada Al Fatih tersebut. Selanjutnya pihaknya memastikan bahwa akun tersebut memang memasang postingan seperti screen shoot yang beredar. Namun pada Senin (23/4) pagi, postingan di FB tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya.

Postingan tersebut menuliskan pernyataan bahwa “Kartini  adalah perempuan pemuas sex Belanda” adalah cerminan cara berpikir si pemilik akun FB Ahmada Al Fath , sangat berorientasi seksual semata. Kaum perempuan hanya dipandang sebagai objek seksual. Hal ini juga menunjukkan pemahaman sejarah yang bersangkutan sangat sempit.

“Ini sebuah penghinaan terhadap Pahlawan Nasional RA Kartini. Sangat melukai hati keluarga dan keturunan Ibu Kartini, juga masyarakat Jeparas. Untuk itu, dia harus meminta maaf secara pribadi kepada keluarga Kartini. Polisi harus melacak pemilik akun tersebut dan menjeratnya dengan UU ITE dan UU Gelar kepahlawanan,” ujar Zakariya Ansori, Senin (23/4).

Sementara itu, mewakili keluarga RA Kartini, Ketua Yayasan Kartini Indonesia, Hadi Priyanto menyatakan postingan tersebut terlepas hoax atau tidak, jelas telah memberikan penilaian buruk bagi RA Kartini. Tentu saja postingan bernada menghina dan bahkan memfitnah tersebut sangat disayangkan. Namun pihak keluarga RA Kartini menegaskan, apa pun motivasi dari munculnya postingan tersebut, tetap mendoakan semoga Allah mengampuni si pelaku.

Dalam hal gelar kepahlawanan yang dipertanyakan, menurut Hadi Priyanto, pihak keluarga Kartini juga tidak pernah menduga dan berharap dari apa yang dilakukan RA Kartini akhirnya mendapatkan penghargaan gelar pahlawan dari Pemerintah RI. Sehingga postingan yang melecehkan gelar kepahlawanan RA Kartini tersebut dirasakan memang sangat menyakitkan sekali.   

“Selanjutnya, karena Kartini sudah menjadi milik warga Jepara, Bangsa Indonesia dan bahkan dunia, maka pihak keluarga mempersilakan jika ada yang mempersoalkan postingan tersebut dengan melaporkan ke pihak berwenang,” ujar Hadi Priyanto, Senin (23/4).

Yayasan Kartini Indonesia sendiri menurut Hadi Priyanto masih terus mendalami kasus ini. Belum ada rencana untuk melangkah ke jalur hukum untuk menyikapinya. Sejauh ini pihaknya masih melakukan kordinasi dengan pihak keluarga RA Kartini.

 

Penulis :
Editor   :