UNBK SMP/MTs di Purbalingga, Soal Bahasa Indonesia Terlambat Diakses


Pelajar SMPN 23 Bukateja Purbalingga mengerjakan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (23/4). Peserta sempat kesulitan mengakses soal Bahasa Indonesia. (Foto :Joko Santoso)

 PURBALINGGA - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  SMP/MTs di Kabupaten Purbalingga pada Senin (23/4) diwarnai keterlambatan akses soal. Peserta UNBK sempat kesulitan mengakses soal Bahasa Indonesia  pada 30 menit awal ujian dimulai.  

“Namun  kendala itu bisa diatasi dan siswa selesai mengerjakan tanpa halangan hingga selesai. Tidak ada masalah yang cukup berarti, hanya kendala kecil di awal-awal, tapi seterusnya lancar," kata Plt Kepala Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Subeno.

Menurutnya, di Kabupaten Purbalingga, pelaksanaan UN masih terbagi dua yaitu UNBK dan Ujian Nasional dengan Kertas Pensil (UNKP). Untuk sekolah yang sudah UNBK ada 100 sekolah, masing-masing 37 secara mandiri dan 63 menumpang. Adapun rinciannya, untuk UNBK mandiri terdapat 21 SMP dan 16 MTs serta menumpang 43 SMP dan 20 MTs. Sedangkan yang masih berbasis kertas dan pensil terdapat 15 sekolah yaitu 12 SMP dan 3 MTs.

Total siswa yang ikut UNBK sebanyak 13.590 siswa dan UNKP 808 siswa. "Hari pertama yang tidak ikut UNKP ada tujuh anak, tapi semua menyatakan mengundurkan diri alias tidak mengulang. Untuk yang UNBK sampai sore ini  belum seluruhnya masuk datanya (yang tidak ikut)," katanya.

UN tingkat SMP/MTs digelar selama empat hari, Senin-Kamis (23-26/4). Untuk hari ini, para peserta UN akan mengerjakan soal matematika, hari ketiga mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari terakhir mata pelajaran IPA. Masing-masing mata pelajaran dikerjakan selama tiga sesi.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Karanganyar, sempat terjadi kendala di sesi pertama dan sesi ketiga. Di sesi pertama terjadi keterlambatan soal yang tidak bisa diakses selama 30 menit. Sedangkan sesi ketiga terjadi pemadaman listrik. "Secara umum berlangsung lancar. Listrik sempat padam saat sesi III, tapi menyala lagi 15 menit kemudian," kata Panitia UNBK MTs 1 Purbalingga di Karanganyar, Abas Rosyadi.

Di  sekolah tersebut, juga terdapat seorang siswa, Muhammad Subaqir (16), yang harus dibantu oleh guru saat mengerjakan UNBK karena yang bersangkutan menderita glaukoma. Dia tidak bisa membaca karena mengalami kebutaan akibat gangguan retina sejak empat bulan terakhir."Karena belum ada fasilitas yang mendukung, maka panitia dengan didampingi oleh pengawas, membacakan soal, kemudian siswa tersebut menjawab dengan lisan," imbuhnya. 

 

 

Penulis : Joko Santoso
Editor   :