Kasus Tewasnya Sadi Direkonstruksi


Polisi melakukan rekonstruksi kasus tewasnya Sadi (53), warga Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Pemalang, di halaman belakang Mapolres Pekalongan, kemarin siang. Foto: Hadi Waluyo.

KAJEN - Kasus kematian Sadi (53), warga Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pekalongan, direkonstruksi di halaman belakang Mapolres Pekalongan, Kamis (25/4) siang. Sebanyak 23 adegan diperagakan dalam proses rekonstruksi tersebut. Korban Saadi diduga tewas setelah dikeroyok oleh tiga orang warga, yakni Tar (57), Ar (20), dan Ro (23), warga Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan.

Rekonstruksi yang dihadiri pihak kejaksaan, pengacara, dan LBH ini dimulai saat sepeda motor anak salah satu tersangka menyenggol keranjang yang dibawa oleh korban saat melintas di Jalan Desa Depok, Kecamatan Siwalan. Saat itu, korban mengendarai motor dengan keranjang di belakangnya melaju dari arah utara ke selatan. Anak tersangka ini berusaha menyalip dari belakang, namun stang motornya menyenggol keranjang yang dibawa korban hingga ia terjatuh.

Dari insiden ini, korban emosi dengan memaki dan menampar anak tersangka tersebut sebanyak dua kali. Kejadian ini pun diceritakan oleh saksi kepada temannya dan tersangka. Para pelaku selanjutnya mencari keberadaan korban, hingga akhirnya ketemu di kandang ayam di desa tersebut. Aksi pengeroyokan pun terjadi hingga akhirnya korban terluka dan dilarikan ke RSUD Kraton. "Ada 23 adegan, mulai dari proses senggolan motor hingga korban dilarikan ke rumah sakit," terang salah satu penyidik di lokasi rekonstruksi, Kamis siang.

Seperti diketahui, Sadi (53), warga Desa Kaliprau RT/RW 003, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, tewas saat menjalani perawatan di RSUD Kraton, Senin (16/4), pukul 16.30 WIB. Sadi diduga menjadi korban pengeroyokan oleh tiga orang pelaku, yakni Tar (57), Ar (20), dan Ro (23), ketiganya warga Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Kapolsek Sragi, AKP Sumantri, menerangkan, kejadian dugaan pengeroyokan itu terjadi di Desa Depok, Kecamatan Siwalan. Aksi ini dipicu kejadian laka lantas yang melibatkan anak pelaku Tar dengan korban di Jalan Desa Depok pada Sabtu (14/4), sekitar pukul 17.00 WIB. "Anak pelaku bersenggolan dengan korban, dan laporan kepada bapaknya. Bapaknya ini dengan dua temannya yang lain mencari korban dan ketemu di jalan di Desa Depok, sehingga terjadilah dugaan penganiayaan tersebut," terang Sumantri.

Menurutnya, pelaku dipukul hingga terjatuh, sehingga diduga ada bagian tubuhnya yang membentur aspal atau benda keras lainnya. Pada Sabtu petang, korban yang dalam keadaan tak sadarkan diri dilarikan ke rumah sakit. Namun, lanjut Sumantri, korban akhirnya meninggal dunia pada Senin (16/4) sore. "Para pelaku tidak ada niatan untuk menyebabkan korban meninggal dunia. Ini emosi spontan, karena mendengar anaknya ditampar oleh korban setelah kejadian kecelakaan itu," ujar Sumantri.

 

Penulis :
Editor   :