Hindari Spekulan Main, Calon Lokasi Bandara Perintis Dirahasiakan


Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batang Murdiono (Foto: Hadi Waluyo)

 BATANG - Pemkab Batang menyiapkan dua lokasi untuk rencana pembangunan bandara perintis. Transportasi udara diperlukan untuk mendukung puluhan investor penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang siap masuk ke Batang, dan mendukung program tahun kunjungan wisata 2022. Namun, kedua calon lokasi bandara tersebut masih dirahasiakan untuk menghindari kemungkinan bermainnya para spekulan tanah.

“Bupati Wihaji sudah perintahkan ke kami untuk merencanakan pembangunan bandara perintis sejak 14 Februari lalu. Kita masih perjuangkan dan surat sudah masuk pengajuan ke Kementerian Perhubungan Udara,” terang Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batang Murdiono, Selasa (15/5).

Ia belum menjelaskan secara rinci di mana dua lokasi itu. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya broker-broker tanah. Namun, Kementerian Perhubungan Udara rencananya setelah Lebaran akan meninjau dua lokasi tersebut. "Kita sudah siapkan tanah milik Pemkab Batang seluas 60 hektar untuk lokasi pertama, dan untuk lokasi kedua 40 hektar kurangnya nanti warga siap dibebaskan tanahnya. Syaratnya untuk bandara perintis harus menyiapkan tanah minimal 50 hektar. Kita siap penuhi," ujar dia.

Pembangunan bandara perintis dirasa sudah perlu sekali. Menurutnya, Batang prospektif sekali karena dengan adanya sumber energi listrik, puluhan PMA dan PMDN siap berinvestasi, sehingga transportasi yang cepat seperti pesawat terbang sangat dibutuhkan. “Untuk mempercepat proses pembangunan, pemkab rencananya melakukan studi stabilita dengan anggaran Rp 100 juta. Hal ini guna melakukan serangkaian proses pengujian seperti melakukan studi banding dan lain sebagainya,” jelas Murdiono.

Diterangkan, regulasi baru memang diperbolehkan setiap daerah membangun bandara, sepanjang sesuai dengan kriteria seperti tata ruang, kelayakan sosial, lingkungan, finansial ekonomi, teknis pembangunan, kelayakan operasional pembangunan, kelayakan angkutan udara, dan daya dukung. "Dengan daya dukung proyek strategis yang ada di Batang, kita optimis memenuhi ketentuan yang ada," tandasnya.

Tidak hanya jalur udara, untuk jalur kereta api ia mengusulkan agar diaktifkannya kembali Stasiun Batang. Pemkab sudah melayangkan surat agar kereta dari Jakarta bisa berhenti di Batang. “Kita sudah minta secara langsung dan melayangkan surat ke PT KAI. Karena kita terlalu dekat dengan Pekalongan, jadi terlalu dekat,” katanya.

Ia meminta minimal ada kereta ekonomi yang bisa berhenti di Stasiun Batang, dan pemkab siap menyediakan moda transportasi umum untuk dalam kota menuju stasiun kereta di Batang yang menjadi prasyaratanya. “Rencananya juga setelah Lebaran akan dikaji dari Kementrian Perhubungan," imbuhnya.  

 

Penulis :
Editor   :