Digagas Bangun Jembatan Baru Bengawan Solo di Blora Selatan


 Masyakat tiga kabupaten (Blora-Ngawi-Bojonegoro) memanfaatkan perahu tradisional untuk penyebarang sehari-hari. Di lokasi inilah yang diusulkan Blora dibangun jembatan baru Bengawan Solo. Foto : Wahono

 BLORA –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, kembali melontarkan rencana pembangunan jembatan Medalem-Ngraho, jembatan baru penyambung Jateng-Jatim wilayah selatan yang bakal melangkahi Sungai Bengawan Solo.

Selain jembatan baru di atas Bengawan Solo penghubung Kabupaten  Blora (Jateng) dengan Bojonegoro (Jatim), juga memproyeksikan pembangunan akses jalan tembus Randublatung-Getas-Banjarejo, penyambung Blora-Ngawi.

Rapat koordinasi pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan Blora-Ngawi-Bojonegoro itu, dipimpin Bupati Blora H Djoko Nugroho, digelar di hall Hotel Arra Cepu, Kamis (24/5).

Hadir di forum itu, pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro Suprianto, beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dari dua provinsi, sejumlah Administratur Perum Perhutani, dan pejabat terkait dari tiga kabupaten.

Rakor fokus dalam pembahasan rencana pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan  di Blora bagian selatan, sesuai arah pembangunan yang sudah ditetapkan sekaligus realisasi pemerataan pembangunan di Blora bagian selatan.

Bupati Djoko Nugroho membeber, posisi geografis daerahnya dinilai kurang menguntungkan, karena tidak terletak di dua jalur potensial,  yakni utara maupun selatan, dan hampir 50 persen wilayahnya kawasan hutan milik Perhutani. 

Memutar Jauh

Menuruntya, Kabupaten Blora terdapat 130 desa yang berada di kawasan hutan, dengan akses jalan keluar masuk desa begitu buruk. Pemkab sudah beberapa tahun terakhir mengupayakan pembangunan jalan di kawasan hutan milik Perhutani, namun belum bisa dilakukan karena terganjal aturan kata Bupati Blora.

Sementara itu jarak desa paling selatan Blora, seperti Desa Getas dengan Alun-Alun Ngawi, Jatim, hanyalah 4,2 kilometer, tapi warga wilayah itu ada keperluan ke kota harus memutar jauh lebih dari 60 kilometer.  

Maka melalui rakor ini, lanjutnya, diharapkan menghasilkan kesepakatan yang konstruktif antara ketiga Pemkab  dalam penbingkatan pembangunan infrastruktur untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menanggapi rencana itu, Pj Bupati Bojonegoro, Dr Suprianto, mendukung rencana pembangunan tersebut. Hanya saja perlu langkah konstruktif untuk  merealisasi kesepakatan antarpemprov dan antarpemkab di dua provinsi.

Pemkab Ngawi melalui Kepala Dinas PUPR, Hadi Suroso, juga menyatakan kesediaanya untuk melakukan kerja sama dengan Pemkab Blora untuk akses jalan Randublatung-Getas-Banjarejo demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dua Pemkab itu.

 

Penulis :
Editor   :