PURWOKERTO – Penggerebekan pabrik PCC di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Purwokerto Utara tampaknya sangat membekas di benak masyarakat Banyumas. Terbukti, Sabtu (23/9), beredar foto pasien bocah SD yang disebut-sebut korban permen yang mengandung PCC. Pihak Rumah Sakit Margono Sukardjo (RSMS) tempat pasien dirawat memastikan, bahwa yang bersangkutan bukan korban pil PCC.
Berita hoax yang beredar di media sosial tersebut seperti layaknya laporan polisi, lengkap dengan identitas korban, kronologis, saksi dan sebagainya. Foto pasien juga terpampang jelas, masih mendapat perawatan intensif dengan botol infus.
Menanggapi hal tersebut, pihak RSMS langsung melakukan klarifikasi. Direktur RSMS, Dokter Hariyadi Ibnu Junaedi mengatakan, pihaknya memang menerima pasien siswa SD atas nama Daniel Catur Lastio (6), siswa kelas 1 SD Karangpucung. Namun, siswa tersebut dirawat karena mengalami infeksi serius, hingga pasien tidak sadarkan diri selama 24 jam lebih.
?Pasien itu datang ke RS Margono hari Jumat siang (22/9) pukul 9.30 WIB dan sampai saat ini kondisinya masih kritis, belum sadarkan diri,? terangnya, Sabtu (23/9).
Menurut Hariyadi, pihak keluarga juga merasa heran, dengan beredarnya foto Daniel yang sedang menjalani perawatan dan disebut sebagai korban pil PCC. ?Pesan saya, jangan terlalu cepat menyimpulkan dan selalu crosc check informasi,? katanya.
Bakteri
Dokter Mukson yang menangani Daniel, menjelaskan, pasien memang memakan permen saat di sekolah. Waktu itu, ia membeli mainan dengan uang Rp 10 ribu dan uang kembalian seribu rupiah diberi permen. Pasien mengonsumsi permen hari Rabu (20/9) siang dan ia baru mengalami demam serta mual dan muntah pada Kamis (21/9) dini hari.
?Kalau diagnosis pil PCC atau narkoba, gejalanya cepat, hanya dalam waktu 1-3 jam setelah mengonsumsi, pasien langsung mengalami kejang-kejang atau tertidur, atau berhalusinasi, berbicara tanpa arah dan sejenisnya. Tetapi dalam kasus Daniel ini, ia baru bereaksi setelah 20 jam lebih dari waktu mengonsumsi permen, dan gejalanya ada deman, sehingga jelas bukan karena pil PCC,? jelas Dokter Mukson.
Dokter Mukson menerangkan, pasien terindikasi mengalami infeksi akibat bakteri. Karena kondisi badan sedang kurang baik, maka demam tingga dan sampai tidak sadarkan diri. Kondisi saat ini pasien kritis dan kemungkinan kesadarannya baru kembali setelah 5-6 hari.
Gara-gara beredarnya berita hoax di medsos tersebut, pihak keluarga membuat surat pernyataan keberatan, jika pasien diambil gambarnya untuk dipublikasikan.