Hari mengatakan, dalam kejadian tersebut Rajimin, pemilik usaha tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tidar Magelang, karena mengalami luka bakar di sebagian tubuhnya. Luka bakar yang dialami Rajimin tersebut, hampir mencapai 50 persen yakni pada bagian kaki, tangan dan sebagian badan sebelah atas melepuh.
Selain menyebabkan satu orang mengalami luka bakar, juga ada sepeda motor yang turut terbakar. Juga isi rumah yang perabotan rumah angga dan peralatan membuat kue bakpao juga tidak bisa diselamatkan.
Sementara itu, menurut keterangan dari Syamsul ( anak Rajimin), kejadian tersebut bermula , ketika bapak sedang memasak bakpao. Sedangkan dirinya sedang membuat adonan kue bakpao di ruangan yang berbeda. “Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan dan disertai percikan api yang cepat membakar seisi rumah,” katanya.
Dampak Kelangkaan Elpiji 3 kg
Ia menambahkan, biasanya ayahnya saat memasak kue bakpao menggunakan kompor berbahan bakar gas elpiji ukuran 3 kilogram. Namun, dalam b eberapa hari terakhir, kesulitan mendapatkan gas elpiji dan menggantinya dengan bahan bakar solar.
"Biasanya kita selalu menggunakan gas 3 Kg. Karena sekarang sulit dicari, maka kita menggantinya dengan menggunakan tangki minyak. Dan tidak diduga tangki tersebut malah meledak saat akan digunakan," jelasnya.
Menurutnya, saat ada ledakan dan percikan api tersebut, dirinya telah berupaya memadamkan dengan peralatan seadanya. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dengan dibantu para tetangganya meminta bantuan ke UPTD Pemadam Kebakaran Kota Magelang.
Beberapa saat kemudian, sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang terdiri atas lima unit dari Pemkot Magelang dan dua dari Pemkab Magelang datang ke lokasi kejadian. Untuk mencegah meluasnya kebakaran karena lokasi berada di permukiman yang padat penduduk, petugas pemadam kebakaran mengisolasi kebakaran tersebut dengan cara beberapa rumah yang ada di sampingnya di robohkan sementara.