Festival Gunung Slamet Torehkan Dua Rekor MURI


Warga Desa Serang Kecamatan Karangreja, Purbalingga membawa gunungan berisi hasil bumi dalam Kirab Budaya di Festival Gunung Slamet (FGS) III, Sabtu (23/9). (Foto :Joko Santoso

PURBALINGGA-Perhelatan Festival Gunung Slamet (FGS) III yang digelar di Desa Serang Kecamatan Karangreja, sejak Kamis (21/9) hingga Sabtu (23/9) mampu menorehkan dua rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI). Masing-masing rekor untuk penanaman pohon Suren terbanyak dan rekor nasi jagung terbanyak.

Kepala Desa (Kades) Serang Sugito, mengatakan penanaman 35.000 Pohon Suren dilakukan di kawasan desa tersebut Jumat (22/9). “Penanaman secara simbolis oleh Bupati Tasdi, Wabup Dyah Hayuning Pratiwi dan Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr Hilman Nugroho MP,” terangya

Sedangkan nasi jagung sebanyak 5.130 porsi disediakan dalam prosesi Kirab Budaya dan Ruwatan Air Tuk Sikopyah, Sabtu (23/9) lalu. Nasi jagung yang dibungkus dalam daun pisang terdiri dari nasi jagung dengan lauk sayur gandhul (papaya), tempe gundhil (tempe goreng tanpa tepung) dan gesek (ikan asin).  “Nasi jagung tersebut dimakan beramai ramai setelah acara kirab budaya," ungkapnya.

Bupati Tasdi menyambut baik pemecahan rekor MURI tersebut. Kendati demikian dia mengatakan yang terpenting bukan pemecahan rekor,  tetapi bagaimana pemerintah menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama membangun Purbalingga.

"Rekor penanaman pohon suren bagaimana menggerakkan masyarakat untuk memahami pentingnya penghijauan dan mencegah bencana di lereng gunung, rekor menyantap nasi jagung menggerakkan masyarakat untuk nguri-uri kuliner,” tandasnya.

Sementara itu FGS tahun 2017 ditutup dengan Pagalaran Wayang Kulit Ki Danang Mantep Sudarsono  di Rest Area  Lembah Asri Desa Serang, Sabtu (23/9) malam. Pementasan menampilkan lakon “Semar Mbangun Lumbung Kencana”.

 

Penulis : Joko Santoso
Editor   :