
PEMBEKALAN – Rektor UPGRIS Dr Muhdi saat memberikan pembekalan kepada peserta PDGK di kampus II jalan Sriwijaya Semarang, kemarin. Foto Arixc Ardana
SEMARANG, WAWASAN.CO - Pelatihan Guru Daerah Khusus (PGDK) penting untuk meningkatkan kompetensi guru. Terlebih bagi mereka yang ditempatkan di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T). Hal tersebut disampaikan Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH Mhum, disela pembekalan PGDK di kampus II Jalan Sriwijaya Semarang, kemarin.
“Pelatihan ini program strategis dan bentuk akselerasi peningkatan mutu pendidikan. Caranya dengan meningkatkan kompetensi gurunya. PGDK ini cukup komprehensif, waktu pendidikannya tiga bulan, dan standarnya pun sudah terukur. Ketika lulus pendidikan, mereka akan mengantongi sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga harapannya akan ada pemerataan kualitas guru,” terangnya.
Diterangkan, dalam pelatihan tersebut diikuti sebanyak 22 guru sekolah dasar dari sejumlah kabupaten di Provinsi Riau. “Berbeda dengan pelaksanaan PPG, mereka tidak ada pembelajaran daring, karena keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk itu diganti dengan tatap muka. Melihat kondisi geografisnya, para guru SD di Riau ini menjalani tantangan berbeda, dibandingkan dengan tenaga pendidik di Jawa,”lanjutnya.
Muhdi mencontohkan, jarak tempuh tempat tinggal guru tersebut dengan ibu kota kabupaten ada yang mencapai 200 kilometer. Untuk itu, perlu kebijakan pemerintah, salah satunya melalui program PGDK tersebut.
Direktur Program Pascasarjana (PPs) UPGRIS Dr Ngasbun Egar menambahkan peserta pelatihan merupakan guru SD dari empat kabupaten di Provinsi Riau, yakni Kuantan Singingi, Kampar, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.
“Kegiatan ini hasil kerja sama PPG UPGRIS bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Tujuan pelatihan ini untuk menumbuhkembangkan kompetensi profesional dan pedagogi kepada peserta,”pungkasnya.
Penulis : arr
Editor : edt