Desa Tanggap Bencana, Upaya Warga Bisa Evakuasi Mandiri Sejak Dini


Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Brebes, Ir H Nushy Mansur MSi membuka acara Pembentukan Desa Tanggap Bencana di Balai Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Rabu (7/4). Foto. ero  

BREBES, WAWASANCO – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Brebes, Ir Nushy Mansur Msi menandaskan, dibentuknya Desa Tanggap bencana (Destana) sebagai upaya untuk memberikan kemandirian dalam rangka evakuasi dini warga apabila terjadinya kebencanaan di wilayahnya masing-masing.

“Selain itu, melalui Destana diharapkan warga desa sedini mungkin bisa melakukan kegiatan penanggulagan bencana alam kali pertama. Sambil nantinya, yang bersangkutan (warga-red) menghubungi  BPBD, Polres maupun Kodim serta tim penanggulangan bencana alam yang terdekat untuk meminta pertolongan selanjutnya,” tandas Nushy kepada wartawan usai membuka acara Pembentukan Destana di Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Rabu (7/4).

Nushy menambahkan, di desa ini bagaimana menumbuhkan ketangguhan dari warganya dengan meningkatkan sumber daya manusianya agar lebih meningkat kemampuannya.

“Selain itu, melalui Pembentukan Destana di Desa Bojong ini diharapkan dapat pula mengurangi kerentanan dengan cara mitigasi bencana alam yang ada, yakni dengan apa yang bisa dikerjakan. Misalnya, dengan membangun tanggul atau saluran air. Membuat sign jalur evakuasi dan titik kumpul di mana susun personel dalam pembegian kerja apabila terjadi bencana,” papar Nushi yang didampingi Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Brebes, Jubaidi.

Sementara, Kepala Desa Bojong, Tasdik SE menyampaikan rasa terima kasihnya dengan kegiatan Destana yang digelar di wilayah kerjanya oleh BPBD Kabupaten Brebes.

“Kegiatan Pembentukan Destana di Desa Bojong ini, diikuti oleh 70 peserta dan dilaksanakan selama tiga hari, yakni mulai tanggal 7-9 April 2021. Hampir seluruh peserta merupakan warga Dukuh Bayur,” kata Tasdik,

Dijelaskan, ditunjuknya warga Dukuh Bayur untuk mengikuti kegiatan Destana ini, dengan alasan tiap tahun wilayah tersebut menjadi langganan banjir saat musim hujan.

“Bisa di rata-rata, tiap tahun kurang lebih 15 kali Dukuh Bayur terendam banjir. Banjir tersebut menggenangi rumah-rumah warga dukuh setempat. Ketinggian air banjir bervariasi dan paling parah sampai ketinggian kurang lebih 1,8 meter,’ terang Tasdik.

Ia menuturkan, dengan ketelibatan warga Dukuh Bayur dalam kegiatan ini, nantinya mereka bisa sedini mungkin sudah dapat dengan sigap mengatasi bencana banjir yang sewaktu-waktu melanda wilayah setempat.

“Warga Dukuh Bayur khususnya dan warga Desa Bojong pada umumnya yang ditunjuk untuk mengikuti acara yang digelar BPBD Kabupaten Brebes, supaya bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh pemateri baik teori maupun praktek lapangan. Sehingga, mereka bisa menjadi garda terdepan jika terjadi bencana alam di wilayah Desa Bojong,” pungkas Tasdik.

 

Penulis : ero
Editor   : edt