Hujan Abu Merapi Merusak Tanaman Tembakau


Petugas Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Magelang tengah melihat dari dekat tanaman tembakau yang terguyur abu Merapi. (Tri Budi Hartoyo)

MUNTILAN, WAWASANCO- Puluhan hektar tanaman tembakau di lereng Barat Gunung Merapi terancam gagal panen. Tanaman yang semula tampak hijau dan siap petik telah berubah memutih lantaran terguyur hujan abu vulkanik.

 

Hujan abu Merapi yang turun pada Minggu (08/08/2021) serta Minggu (15/08/2021) benar-benar menjadi pukulan hebat bagi para petani. Abu yang melekat pada daun tembakau itu sulit dihilangkan. 

 

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, mengatakan, guyuran air hujan yang turun beberapa hari kemudian, tidak banyak membantu memperbaiki keadaan.

 

"Kondisi bertambah parah ketika hujan abu vulkanik kembali mengguyur pada Minggu pagi (15/08/2021)," kata Romza, Rabu (18/08/2021).

 

Kenyataan itu jelas menjadi pukulan hebat bagi para petani pembudidaya bahan baku rokok tersebut. Terutama masyarakat tani tembakau di tiga desa wilayah Kecamatan Dukun. Yakni, Sengi, Krinjing dan Paten. 

 

Sebenarnya, menurut Romza, banyak juga tanaman pertanian lain yang terdampak oleh hujan abu Merapi. Seperti kubis, cabe, kembang kol, sawi dan sebagainya. Tetapi dampak paling parah dialami para petani tembakau.

 

Pasalnya, abu vulaknik yang melekat pada daun tembakau sulit dibersihkan dibanding yang menempel di tanaman lain. "Karena daun tembakau lebih lebar, berbulu, serta mengandung nikotin," tutur Sistiyana, staf Seksi Tanaman Semusim.

 

Dimungkinkan bisa bersih jika diguyur air hujan yang cukup lebat. Tetapi hal itu juga dapat berpengaruh terhadap kualitas hasil panen. Dampak akhirnya bisa menurunkan harga jual. 

Penulis : tbh
Editor   : edt