Disinyalir Muncul Agen Gas Elpiji Palsu di Brebes, Pertamina Imbau Masyarakat Lebih Waspada


PT JANETTRA KARYA INDOGAS : Sebuah bangunan yang memanfaatkan sepetak ruang bengkel mobil digunakan oleh PT Janettra Karya Indogas sebagai kantor di Desa Kaligangsa Kulon No.6 RT 002 RW 001, Kecamatan/Kabupaten Brebes. Foto. ero

BREBES, WAWASANCO - Sejumlah agen gas elpiji di wilayah Kabupaten Brebes disinyalir ada yang palsu alias bodong. Mengantisipasi hal tersebut Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Brebes untuk lebih waspada dan berhati-hati. Ironisnya, sudah ada puluhan calon pangkalan gas elpiji yang berani mengeluarkan uang hingga puluhan jutaan rupiah agar mendapatkan DO gas elpiji ukuran 3 kg tersebut melalui perusahaan yang bergerak di bidang gas yang dikenal dengan istilah melon itu.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho melalui pesan WhatsApp, Kamis (30/9/2021) menjelaskan, berdasarkan hasil cek database, PT Gasindo Brebes Mulya (beralamat di Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes) dan PT Janettra Karya Indogas (beralamat di Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes) bukan termasuk agen gas elpiji yang tedaftar resmi di Pertamina. 

"Hasil cek database kami, PT Gasindo Brebee Mulia (GBM)  serta PT Janettra Karya Indogas bukan termasuk agen gas elpiji resmi yang terdaftar di Pertamina," tegas Brasto.

Brasto menandaskan, pihaknya pun menghimbau agar masyarakat untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Pertamina dan agen Pertamina. 

Brasto dalam kesempatan itu, menyarankan pula kepada masyarakat untuk memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135, untuk mendapatkan informasi seputar agen, sub agen dan pangkalan resmi yang terdaftar di Pertamina. 

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Pertamina dan agen Pertamina. Untuk informasi seputar agen, sub agen dan pangkalan resmi, masyarakat bisa memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135," ucap Brasto.

Perlu diketahui, selain PT Gasindo Brebes Mulya (GBM), juga beredar kuitansi berasal dari PT Janettra Karya Indogas yang beralamat di Desa Kaligangsa Kulon No.6 RT 002 RW 001, Kecamatan/Kabupaten Brebes. Di kuitansi tersebut tercantum nilai uang sebesar Rp 27,5 juta dari salah satu wanita berinsial LRD sebagai Down Payment (DP) pangkalan gas. Uang tersebut diterima tanggal 1 September 2021 oleh perwakilan PT Janettra Karya Indogas, berinisial SRH.

Direktur PT Janettra Karya Indogas Ali Musthofa saat ditemui di kantornya, mengaku sudah ada 39 orang yang terdaftar sebagai calon pangkalan gas elpiji. Mereka berasal dari wilayah Brebes dan Kota Tegal. 

Dikatakan,  untuk menjadi calon pangkalan gas elpiji pihaknya tidak pernah memungut uang sepeser pun alias gratis dari warga. 

"Sekarang ini masih proses pendaftaran, untuk distribusi gas ke calon pangkalan masih menunggu dari Pertamina, yang dimungkinkan baru beroperasi pada bulan Desember mendatang," terang Ali Musthofa.

Terpisah,  Kepala Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes Masruchin saat dikonfirmasi membenarkan kalau pihak  PT Janettra Karya Indogas sudah mengajukan permohonan domisili. Permohonan itu dikeluarkan setelah mendapat surat pengantar dari RT setempat.

"Semula saya tidak mau menandatangani surat permohonan di maksud, karena di depannya ada pangkalan gas elpiji juga. Namun setelah ada surat keterangan dari perusahaan yang menyebut bukan sebagai pangkalan maupun pengecer elpiji, namun mengakunya sebagai distributor akhirnya permohonan domisili saya tandatangani," papar Masruchin.

Menurut Masruchin, dalam pernyataan tertulisnya, perusahaan tersebut bergerak sebagai distributor gas elpiji. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya,, Direktur PT Gasindo Brebes Mulya (GBM) Zaeni, Senin (28/9/21) sore membenarkan telah berdiri PT Gasindo Brebes Mulya sebagai agen gas elpiji 3 kilogram. 

Zaeni mengemukakan, keberadaan perusahaan tersebut dibentuk untuk menggarap program dari pemerintah pusat yang akan menambah jumlah pasokan gas 3 kg ke daerah. 

Saat ini pihaknya tengah memperjuangkan usulan ke Pertamina pusat agar bisa mendapatkan DO (delevery order). 

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini DO sudah bisa keluar," tutur Zaeni.

Terkait dengan penarikan biaya dari calon pangkalan? Zaeni mengaku sempat menolak adanya uang titipan dari para calon pangkalan. 

Sementara, Komisaris PT. Gasindo Brebes Mulya Rochim membenarkan adanya penghimpunan uang dari para calon pangkalan. Adapun jumlah calon pangkalan yang sudah menyetorkan uang sekitar 68 orang. 

"Untuk nominalnya bervariasi dari Rp 5 juta sampai Rp 20 juta.  Uang tersebut disiapkan untuk menebus (DO) gas 3 kilogram dari Pertamina," ujar  Rochim.

Sedang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Brebes Drs Ratim mengaku kantornya belum pernah menerima pengajuan permohonan ijin gudang oleh perusahaan dimaksud. 

"ijin gudang diperlukan bagi agen gas Elpiji sebagai salah satu syarat mendapatkan ijin operasi dari Pertamina. Namun, Sampai dengan ini kami belum pernah mengeluarkan ijin gudang gas elpiji untuk PT Gasindo Brebes Mulya," pungkas Ratim.


 

Penulis : ero
Editor   : edt