KAI Wisata Hadirkan 30 UMKM di Museum Ambarawa selama Masa Libur Panjang


AMBARAWA, WAWASANCO - PT KAI Wisata menghadirkan 30 UMKM di Museum Kereta Ambarawa, Kabupaten Semarang. 30 UMKM ini dihadirkan dalam rangka menyambut kedatangan para wisatawan selama libur Panjang akhir bulan yang bertepatan dengan Isra Miraj dan tahun baru imlek. 

30 UMKM ini beragam, mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan dan lain-lain. 30 UMKM ini hadir sejak 24 Januari hingga 4 Februari 2025.

Corporate Branding & Communication PT KAI Wisata Riesta Junianti mengatakan dengan hadirnya UMKM ini, diharapkan kunjungan wisatawan selama libur Panjang bisa semakin banyak.

“Kami berharap, hadirnya 30 UMKM ini bisa menarik wisatawan, bisa membawa keluarga ke sini,” kata Riesta, Jumat (24/1).

Dengan demikian, para wisatawan tak hanya melihat benda-benda bersejarah. Namun bisa menikmati banyak hal.

“Wisatawan tidak hanya melihat benda benda bersejarah tapi bisa menaiki kereta uap maupun diesel, bisa bawa anak ke playground, kereta pusaka, ada kereta anak, wisata kostum, belanja merchandise. Yang menarik hadirnya UMKM ini menaikkan level museum. Museum tidak hanya sebagai informasi sejarah, tapi bisa juga menaikkan level UMKM,” tandas dia.

Manager Historical Building and Museum PT KAI Wisata Otnial Eko Pamiarso mengatakan 30 UMKM yang digandeng ini masih dari sekitar Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Tak hanya memajangkan produk, KAI Wisata turut melatih UMKM naik kelas seperti diantaranya pelatihan pengemasan dan test food.

“Karena target kita midle up, sehingga kita memberikan ruang pengunjung bisa menikmati makanan khas di sekitar. Kita supervisi dan kurasi mereka,” ujarnya.

Dia optimis dengan kehadiran 30 UMKM ini bisa menarik lebih banyak kedatangan wisatawan.

“Kalau yang eksisting di weekend kan 2.000 an pengunjung, ya kita harap bisa naik 3.000 atau 4.000 an pengunjung per hari,” harapnya.
Wisatawan asal Salatiga, Anisa Ayu mengaku senang dengan adanya ekspo UMKM ini. Menurutnya, hal ini bisa memperkenalkan produk Kabupaten Semarang dan sekitarnya kepada pengunjung.

“Pengunjungb isa mengenal produk lokal sambil jalan jalan lihat museum. Ini jadul jadul asik,” ujarnya.

“Datang ke sini berasa Kembali ke masa dulu. Antik dan jaman dulu banget, ada kayu-kayu. Tempo dulunya kerasa banget,” tandas dia.

Penulis : holy
Editor   : edt