Ketemu BPK, Boleh Pilih B1 atau B2 di Tanah Karo


BPK banyak ditemukan di sepanjang jalan di Tanah KAro. Foto: Tulus PE

KABANJAHE- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri melakukan studi banding ke Kota Medan dan Kabupaten Karo, Sumatra Utara dengan mengajak wartawan yang bertugas di Wonogiri,  mulai hari Senin (26/12) hingga Kamis (29/12). Wartawan Wawasan.co  Tulus Premana Edi ikut dalam kunjungan tersebut, dan menulis laporannya.

Untuk sampai di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, kita harus menyusuri jalan H Jamin Ginting yang membentang sepanjang 77 Km, dari kota Medan sampai wilayah Kabupaten Karo.

Dengan kondisi jalan yang sempit dan berkelok-kelok, akhirnya sampi juga di Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo. Ketika memasuki wilayah Kabupaten Karo, rombongan dari Wonogiri melihat pemandangan yang tak ditemukan di pulau Jawa, khususnya di Wonogiri. Yakni, banyak warung bertuliskan: menyediakan BPK. Tentu saja BPK yang dimaksud bukan Badan Pemeriksa Keuangan, melainkan Babi Panggang Karo.

‘’Di sini banyak warung BPK. Itu kepanjangan dari Babi Panggang Karo. Dari warung-warung BPK itu,  ada yang menandai dengan B1 dan B2. Itu bukan babi kelas 1 dan 2. Untuk B1 itu daging anjing dan yang B2 itu daging babi,’’ kata Eko Bambang, pemandu wisata menjelaskan hal itu di dalam bus rombongan studi banding yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Sunarmin, didampingi Ketua Komisi 1, Sugeng, Ketua Komisi 2, Sardi, dan Ketua Komisi 4, Sriyono, serta Kabag Perundang-undangan Legislasi DPRD Wonogiri, Sutopo, bersama staf.

Banyaknya warung babi di tanah Karo bukanlah hal yang mengherankan, sebab mayoritas penduduk Karo adalah pemeluk agama  Kristen  sekitar 70% (Kristen  Protestan 90% dan Katolik 10%),  sedangkan  Islam 25%. Sekitar 5% masih menganut aliran kepercayaan lama yakni Pemena. Sesampai di Gedung DPRD Kabupaten Karo, rombongan disambut M Rafi Ginting dan Onasis Sitepu, anggota dewan setempat.

Sunarmin, sebagai sebagai pimpinan rombongan menjelaskan bahwa kehadirannya ke Kabupaten karo, dimaksudkan untuk menambah pengetahuan di bidang kehumasan di DPRD Wonogiri. ‘’Kami berharap banyak hal yang kami dapat dari Kabupaten Karo ini,’’ tegasnya.

Onasis Sitepu,  menjelaskan bahwa Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal di wilayah ini adalah Brastagi dan Kabanjahe. ‘’Brastagi sangat terkenal dengan produk pertaniannya, di antaranya buah jeruk dan Markisa.  Mayoritas suku Karo bermukim di daerah Gunung Sinabung  dan Gunung Sibayak.

Usai bertukar informasi, dilanjutkan dengan bertukar cinderamata. Sedangkan di hari kedua, rombongan ke  DPRD Kota Medan, diterima oleh Kabag Perundang-undangan Hasanudin. Di sini Sunarmin juga menyampaikan hal yang sama. Sedangkan Hasanudin, menuiturkan bahwa DPRD kota Medan juga menyediakan ruangan untuk berkumpulnya para wartawan yang meliput kegiatan di DPRD. ‘’Setiap hari ada 40-an wartawan yang ada di sini. Mereka ada yang dari media online, ada yang dari cetak dan ada pula yang koran mingguan,’’ jelasnya.

 

Penulis : tpe
Editor   :