SEMARANG – Pengiriman barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang diprediksi akan melonjak hingga 50% menjelang Lebaran 2019. Hal tersebut seiring permintaan pasar yang meningkat, termasuk kejar target sebelum H-4 untuk pengiriman barang melalui jalur darat.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Tanjung Emas Semarang, Supriyono, mengatakan lalu lintas truk yang lewat kian meningkat menjelang Lebaran, khususnya kontainer yang melintas di pantura.
“Mulai akhir pekan ini akan terasa kenaikan volume angkutan barang di jalan raya, karena banyak pengusaha cepat-cepat melakukan pengiriman barang. Termasuk untuk mengantisipasi kemacetan menjelang arus mudik Lebaran,” paparnya di Semarang, Selasa (14/5).
Selain itu, lanjutnya, peningkatan volume juga disebabkan oleh mahalnya biaya penumpukan barang di pelabuhan. Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan akan semakin membengkak jika menumpuk terlalu lama.
“Saat ini volume pengiriman barang mulai meningkat, kami harapkan pada H – 4 lebaran nanti anggota kami sudah off dan masuk ke kantong parkir, kalaupun harus ada pengiriman itu yang sifatnya mendesak saja,” katanya.
Hal senada disampaikan, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Ahmad Wahid. Dijelaskan, pada H -10 lebaran diperkirakan akan terjadi lonjakan lalu lintas keluar masuk truk di pelabuhan.
“Lonjakan lalu lintas truk bisa sampai 30% dibandingkan hari biasa. Pada hari biasa, armada truk yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Emas mencapai 500 unit, sedangkan menjelang lebaran bisa sampai 1.000 unit truk setiap harinya,” terangnya.
Diterangkan, untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pihaknya juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang. Termasuk perbaikan sejumlah ruas jalan di sekitar pelabuhan yang rusak atau berlubang.
“Kami sudah sangat siap. Selain dari sisi petugas, beberapa jalan yang rusak sjuga sudah diperbaiki. Harapannya, meski terjadi lonjakan lalu lintas, namun tidak mengganggu kelancaran keluar masuk truk yang melintas,” pungkasnya. rix
Penulis : arr
Editor : edt