Yuks, Hidup Damai dengan Kata Maaf


DALAM hidup orang tak luput dari kesalahan, disengaja maupun tidak. Dan permintaan maaf tak bisa menunggu sampai lebaran tiba. Karena kita tak tahu sampai kapan kita masih diberi hidup. Jika Anda tahu betul arti penting kata maaf, apalagi sadar telah melakukan kesalahan, maka hal paling baik dilakukan adalah bertobat. Dengan bertobat Anda hendak membangun suasana baru, awal baru dan langkah baru, sehingga tak tergelincir dalam kesalahan yang sama. Langkah kedua, segeralah meminta maaf.

Untuk beberapa orang maaf-memaafkan tak mudah dilakukan, karena masalah gengsi, status, jabatan, dan sebagainya. Apalagi kalau merasa diri tak bersalah. Mungkin Anda sudah memberi maaf, tapi bagaimana caranya mendapatkan kata maaf dari orang lain. Ikuti tips berikut:

Jangan Mereka-reka

Jangan biarkan pikiran Anda mereka-reka kesalahan orang lain. Seringkali rasa sakit hati berkembang biak akibat Anda terlalu kreatif berimajinasi tentang kesalahan orang lain. Psikolog dan penulis Richard Carlson Ph.D mengatakan dalam bukunya Don't Sweat the Small Stuff, solusi yang paling mudah justru adalah dengan berpikir bahwa orang lain tak bersalah.

"Terapi paling bijak menghadapi sikap orang lain yang bertentangan dengan hati Anda adalah dengan mengerti apa yang tersembunyi di balik perlakuan orang lain," ujar Carlson.

Carlson mengambil contoh pelakuan orang tua terhadap anaknya yang masih kecil. "Meskipun si anak begitu bandel dan menjengkelkan, orang tua tetap maklum dan berusaha mengerti. Pada kebanyakan kasus rasa luka akibat sakit hati terhadap orang lain, perilaku a la orangtua ini bisa ditiru," ujar Carlson.

Dengan menganggap si trouble maker sebagai orang yang memiliki masalah dan perlu dipahami amat membantu dan memberikan rasa tenang terhadap diri Anda.

Yang Pertama

Jangan berharap orang lain untuk memulainya. Ambillah peranan ini. Datangi dia, dan segeralah meminta maafnya. Dan katakanlah dengan perasaan yang tulus. Bisa juga dengan memberikan bunga misalnya, sebagai bukti keseriusan Anda. Kalau Anda tak mengambil inisiatif, permasalahan tak akan berakhir, karena, "Tak ada satu pun orang di dunia ini yang merasa bahagia jika disalahkan. Meskipun dia tahu dirinya salah," ungkap Carlson.

Kalaupun Anda tak bersalah, tak perlu menyalahkannya atau berharap ia meminta maaf. Jadilah orang pertama yang meminta maaf. Apalagi, "Jika persoalannya hanya sepele, tak perlu ngotot jadi si juru benar," imbuh Richard.

Jadi, entah Anda telah diculasi atau diperlakukan buruk, jadilah orang pertama yang mengatakan, "Tolong maafkan saya bila ada perbuatan saya yang merusak hubungan kita." Tindakan ini akan melepaskan beban dari diri Anda.

Lupakan Dendam

Pernahkah Anda berkata, "Aku akan memaafkan tapi tak kan pernah bisa melupakan?" Maaf di kulit luar ini hanya akan membuat Anda terus bergelimang dalam penyesalan diri. Cara paling cepat untuk melupakan perbuatan buruk yang menimpa Anda adalah berhenti mengingat-ingat perbuatan buruk itu. Berhentilah mengobarkan luka hati yang pernah Anda rasakan. Dengan tak berulang-ulang menghidupkan kembali situasi itu, Anda akan mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati. Tinggalkan kemarahan, dan lupakan dendam. Sikap memaafkan memberi Anda kekuatan untuk mengatasi hidup. Ketika Anda memberi maaf dulu, maka Anda akan merasakan kebahagiaan. Memaafkan seseorang berarti melepaskan suatu beban. Begitu Anda memaafkan, beban emosi akibat ketengangan, konflik yang belum terpecahkan, atau akibat salah langkah, akan terangkat.

Robin Casarjian, pengarang Forgiveness: A Bold Choice for a Peaceful Heart , yang berusaha memaafkan lelaki yang pernah memeperkosanya, berkata, "Begitu Anda memaafkan, secara emosi Anda tak lagi terbelenggu oleh orang yang menyakiti Anda." Sungguh kebesaran hati yang luar biasa!

Jauhkan Gengsi

Meminta maaf bisa jadi bukan pekerjaan ringan. Orang-orang yang hatinya masih diliputi perasaan-perasaan sombong, merasa lebih baik, atau gengsi, akan terbata-bata jika harus meminta maaf. Apalagi meminta maaf kepada orang yang selama ini dianggap lebih rendah darinya. Baik pengetahuannya, umurnya, maupun derajat sosialnya. Jika itu saja susah apalagi memberi maaf kepada orang yang telah melukai hatinya.

Tak perlu takut kehilangan gengsi. Buang jauh-jauh perasaan itu. Ketika Anda meminta maaf, posisi Anda lebih baik darinya. "Anda dalam posisi yang jauh lebih unggul daripada orang yang pernah menciderai Anda atau berbuat culas kepada Anda," kata Napoleon. "Anda masih memiliki kekuatan yang cukup untuk memaafkan orang itu."

Benahi Diri

Benahi kembali pikiran Anda. Pikiran adalah sebuah mekanisme yang menakjubkan. Pikiran yang Anda simpan dalam komputer berkemampuan paling dahsyat ini akan mendominasi hidup Anda. Walaupun bukan pekerjaan mudah, mendisiplinkan diri untuk tak bergelimang dalam pikiran yang membangkitkan kepahitan, kemarahan, atau sakit hati dapat memperkokoh benteng yang Anda miliki.

Dengan begitu, Anda tak akan kehilangan waktu untuk menapak masa depan. Hari esok tak dapat dinikmati secara penuh apabila Anda terlalu sibuk dengan masa lampau yang sudah di luar kendali Anda. Sifat pemaaf memungkinkan Anda bebas dari mimpi-mimpi buruk masa silam dan menguasai kembali mimpi-mimpi Anda untuk masa mendatang. Berpikirlah tentang kebahagiaan lain yang Anda miliki.

Tentu saja tak ada cara mudah untuk mengatakan "Maaf, saya yang salah." Bagaimanapun, kerjakanlah. Daripada membiarkan kepahitan dan kebencian muncul ke permukaan, lebih baik menyebarkan keharuman dan harmoni yang bisa menuntun hidup Anda dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

 

Penulis :
Editor   :