WONOGIRI-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, kini tengah gencar menangani bayi di bawah lima tahun (Balita) yang menderita gizi buruk. Kamis (1/2) seluruh bayi penderita gizi buruk dibawa ke RSUD Soediran Mangun Sumarso untuk mendapatkan penanganan kesehatan.
‘’Jumlah penderita balita gizi buruk yang ada sampai dengan Desember tahun 2017 ada 20 balita. Adapun rinciannya, 16 balita sisa kasus tahun 2016, satu kasus baru, dan lima kasus lama kambuh, dan dua balita sembuh. Sehingga tinggal 20 balita gizi buruk. Di bulan Januari tahun 2018 ada penambahan satu kasus baru dari wilayah Kecamatan Jatisrono,’’ terang Adhi Dharma, Kepala Dinkes Wonogiri.
Atas kasus tersebut pihak Dinkes telah melakukan pemeriksaan rujukan spesialistik di Poliklinik Anak RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Sejumlah 19 balita gizi buruk sisa tajun 2017 dan satu kasus gizi buruk baru, sementara ada 1 balita tidak bisa datang di RSUD karena diajak merantau orang tuanya.
‘’Dari hasil pemeriksaan dan review terhadap 19 balita status gizi buruk pada pemeriksaan tadi, 3 Balita berubah status menjadi Gizi Kurang, 1 Balita dinyatakan sembuh. Jumlah Balita Gizi Buruk sejumlah 17 Balita, 2 Balita dilakukan Rawat Inap utk penanganan lebih lanjut, dan 15 Balita penanganan perawatan rawat jalan dan tindakan di Klinik tumbuh kembang RSUD Wonogiri,’’ jelasnya.
Disinggung soal penyebab terjadinya gizi buru, Adhi Dharma menjelaskan bahwa faktor pemberat pada 17 penderita kasus balita gizi buruk diantaranya ada dengan kasus Kelainan Jantung bawaan (seorang balita) , down syndrome (satu balita) , TBC anak (satu balita) dan kasus stunting (proporsi TB menurut umur dinyatakan pendek, tiga balita)
Ditambahkan, dari 19 Balita yang dirujuk ke poliklinik spesialistik, 4 memiliki KIS, dan 15 Balita belum memeiliki jaminan Kesehatan.
Penulis : tpe
Editor :