Mau Jadi Idola di Kantor? Lakukan Langkah Ini


Ada saja orang yang malas bersosialisasi dengan lingkungan. Namun akan lebih baik jika Anda membuka interaksi seluas-luasnya. Wawasan.co membantu Anda.

Mulai di Lingkungan Kerja
Apa pun bidang kerja Anda, sosialisasi tetap diperlukan. Itu merupakan bagian interaksi Anda dengan orang lain. John R Brinkerhoff dalam bukunya How to Get Along and Get A Head menyarankan Anda memulainya dari lingkungan kerja Anda sendiri.

Dunia kerja tentu banyak menyita waktu. Tapi bagaimana pun juga berinteraksi dengan rekan kerja akan memberikan warna dalam kesibukan Anda. Interaksi dengan rekan kerja bisa membunuh kejenuhan sekaligus menghadirkan keceriaan, juga kesegaran. Asal Anda tahu batas yang ditoleran kantor Anda.

Ingat Nama Kecil
Saat berkenalan dengan rekan kerja Anda, jangan sungkan-sungkan menanyakan nama kecilnya. Jika dapat, ingatlah. Jangan sampai lupa. Alasan pokok memanggil rekan sekantor dengan nama kecil, kata Brinkerhoff seperti dikutip Matra, merupakan ekspresi keramahan dan keakraban. Hubungan pun terasa mencari, tidak kaku, malah terkesan lebih luwes.

Namun ingat, jika usia rekan lebih tua atau posisinya lebih tinggi, Anda disarankan untuk mengawalinya dengan sebutan Bu atau Pak di depan nama kecilnya. Namun, jika terlanjur akrab, panggilan awal itu terasa mengganggu. Tak jarang ada yang lebih senang langsung dipanggil namanya saja.

Hati-hati dengan Bos
Ingat jangan panggil bos Anda hanya dengan namanya. Meskipun Anda termasuk sudah cukup akrab dengan dia. Berhati-hatilah. Brinkerhoff mengingatkan bahwa Anda perlu memanggil bos dengan cara yang lebih resmi untuk menghormatinya. Apalagi dalam suasana resmi, seperti rapat, konferensi, bertemu relasi, atau jamuan makan. Sederhana saja. Awali dengan Ibu atau Bapak. Atau bisa saja langsung menyebut gelar atau pangkatnya, seperti jenderal, dokter, doktor, profesor, dan sebagainya. Penghormatan Anda ini semata untuk memelihara efektivitas dan status pimpinan Anda, bukan memperlebar jarak antara bawahan dan atasan. Tapi bagaimana pun juga, Anda memang harus menghormati atasan Anda, sedekat apapun hubungan Anda berdua.

Dengarkan Gosip
Dalam hubungan pertemanan, memang tak bisa lepas dari isu dan gosip. Dua hal itu seperti menu wajib yang menyertai pergaulan. Gosip ini merupakan cara penyampaian informasi tak resmi yang daya sebarnya sangat cepat. Bagi sebagian orang, gosip ini merupakan kegiatan yang menyenangkan menghabiskan waktu senggang. Dan di setiap kantor, pasti ada saja satu atau dua orang yang gemar bergosip.

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengarkan saja gosip itu. Namun tenang-tenang saja mendengar gosip itu. Jangan sampai termakan, atau terlalu larut dalam bergosip. Tak perlu ikut menyebarluaskan. Tapi jangan terkesan menghindarinya. Karena gosip merupakan bagian kehidupan. Yang penting, Anda cukup tahu informasi tak resmi yang bersliweran di lingkungan Anda. Jangan sampai Anda ketinggalan informasi. Dan dianggap kuper alias kurang pergaulan.

Hindari Biang Gosip
Bergosip memang perlu. Tapi ingat, jangan jadi biang gosip. Prinsip dasar bersosialisasi adalah bagaimana rekan Anda dapat mengenal Anda. Tak seorang pun rekan kerja yang senang jika ada seseorang yang terlalu sibuk bergosip ria. Salah-salah, Anda bisa dijuluki biang gosip jika gemar kasak-kusuk, sibuk berkomentar, atau terlalu banyak mengkritik. Sosialisasi memang tergantung pada kemampuan Anda menarik ulur semua interaksi itu.

Manfaatkan Makan Siang
Manfaatkan waktu makan siang Anda untuk memperluas pergaulan. Makan bersama rekan-rekan di luar atau di restoran lebih baik daripada Anda makan sendirian. Saat bersama dengan rekan-rekan itu, Anda bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan rekan sekantor, atau malah dengan rekan lain kantor. Anda bisa bercanda, mengobrol, membuang penat semasa jam kerja. Saat-saat santai itu tak mungkin Anda lakukan di saat jam kerja. Jadi pergunakan waktu makan sian Anda untuk meluaskan hubungan sosial Anda dengan rekan kerja.

Kembangkan Solidaritas
Pupuklah solidaritas dengan sesama rekan kerja. Sikap itu bisa menumbuhkan keeratan dalam pergaulan. Banyak cara bisa Anda lakukan untuk memupuk solidaritas itu. Misalnya saja menyumbang. Suatu saat Anda pasti akan dimintai sumbangan untuk keperluan tertentu, seperti membantu rekan yang sakit, tertimpa musibah, atau syukuran pernikahan. Ya, jangan Anda perhatikan nilai materinya, tapi lebih pada perhatian dan kontribusi Anda dalam menyumbang. Partisipasi Anda jauh lebih penting dari besar kecilnya materi. Kata Brinkerhoff sumbangan yang Anda berikan ini akan memperkuat komitmen Anda pribadi dalam lingkungan.

Bercandalah
Humor itu penting dalam sebuah pergaulan. Candaan akan membuat suasana jadi lebih meriah, cair, dan tak kaku. Jadi jika Anda berpotensi melucu, tak ada salahnya jika melontarkan cerita-cerita lucu. Lewat humor, mungkin Anda akan dikenal, bahkan disayang banyak orang dalam lingkungan Anda. Tapi ingat, lakukanlah di saat yang tepat. Satu hal lagi, jangan mengolok-olok teman yang memiliki kekurangan. Pilihlah cerita-cerita lucu yang tak menyinggung rekan Anda. Ingat, fungsi humor untuk membuat orang tertawa, bukan untuk menyakiti hati dan perasaan seseorang.

Hadiri Pesta Kantor
Jangan lewatkan acara-acara seremonial di kantor. Asal Anda tahu, menghadiri acara kantor dapat membuka kesempatan untuk membina persahabatan dengan rekan sejawat. Tentu saja dengan suasana yang lebih santai. Kesempatan ini bagus juga untuk mengetahui kehidupan dan penampilan rekan Anda yang lain. Perhatikan penampilan rekan Anda, seperti sekretaris, resepsionis, atau mungkin programmer, yang tentu saja akan berpenampilan lain saat pesta. Anda dapat belajar banyak dari sana. Jadi jangan ragu untuk datang ke pesta. Dan bersenang-senanglah dengan rekan-rekan Anda.

Penulis :
Editor   :