
Wali Kota Salatiga Yuliyanto turut menyaksikan dan menandatangani kesepakatan bersama antara Pemkot dan Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga, di Hotel Laras Asri, Salatiga, Senin (24/8). Foto : Ernawaty
SALATIGA, WAWASANCO - Pimpinan Bank Jateng Salatiga, Erna Setyawati mengatakan pihaknya diberi gelontoran dana sebesar 29 Milliar untuk pemulihan ekonomi di wilayah Salatiga.
Hal ini disampaikan Erna Setyawati ditengah kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot dan Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga, di Hotel Laras Asri, Salatiga, Senin (24/8).
Erna menjelaskan, untuk dinas terkait yang mempunyai UMKM binaan agar bisa mengajukan penyertaan modal usaha UMKM. Dari pusat kami telah
"Kami akan segera bergandengan tangan dengan koperasi UMKM dan pedagang karena untuk menggerakkan ekonomi gelontoran dana sebesar 29 Milliar untuk pemulihan ekonomi di wilayah Salatiga," ujar Erna.
Di masa pandemi ini UMKM diakuinya, harus bisa terus berkembang dan menjual hasilnya melalui cara biasa dan online.
Sementara itu, penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot dan Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga Pemerintah Kota Salatiga bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Cabang Salatiga, menyediakan 45 alat monitoring transaksi usaha (tapping box) guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Alat tersebut nantinya akan terpasang di mesin kasir guna menghitung setiap transaksi yang terjadi. Data tapping box akan masuk ke dalam server Pemkot. Dengan demikian, Pemkot dapat melihat potensi pajak yang terjadi di tempat usaha tersebut.
"45 titik pemasangan tapping box akan kita siapkan. Di pasangnya di titik mana, nanti akan kami survey dan berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Salatiga. Kami juga sudah mengeluarkan biaya sebesar 250 juta rupiah untuk sewa, nanti Pemkot dan Wajib Pajak (WP) tinggal memakai saja," terangnya.
Alat tersebut juga bisa mendeteksi bagi WP yang berperilaku kurang baik. Menurutnya, hal ini sangat baik untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan melakukan layanan perbankan.
“Apabila ada WP yang nakal akan kelihatan, jam berapa mereka mematikan alatnya, tanggal berapa akan terdekteksi. Nanti akan kami koordinasikan dengan Pemkot apabila ada WP yang mulai nakal. Hal ini memang harus diawasi agar berimbas dalam memaksimalkan pendapatan, terutama pajak daerah,”ungkapnya.
Kerjasama ini direspon baik oleh Wali Kota Salatiga. Yuliyanto mengatakan bahwa keberadaan Perbankan sangat membantu perekonomian masyarakat di Salatiga.
“Segera kami intruksikan kepada Pemkot lewat kepala BKD untuk menindaklanjuti kerja sama ini, agar masyarakat salatiga bisa mendapatkan manfaatnya,” kata Yuliyanto.
Penempatan tapping box, Menurut Yuliyanto sangat luar biasa pemanfaatannya. Sangat efisien dan efektif dalam mengontrol restribusi yang nantinya akan berimbas ke dalam pendapatan daerah.
"Akan kita kawal, sehingga sinergi dan kerjasama bisa baik untuk meningkatkan PAD Salatiga," pungkas Wali Kota.
Wali Kota menambahkan bahwa masih ada hal-hal yang bisa kita garap lagi dalam meningkatkan PAD. Baik melalui UMKM, pedagang maupun pemanfaatan parkir lewat e-retribusi, e-parkir, maupun WP.
"Adanya peluang ini, harus kita garap dengan baik. Saya juga mohon dapat manfaatkan kemajuan terknologi lewat gawai dalam melakukan pembayaran maupun bertransaksi non tunai," imbuhnya.
Penulis : ern
Editor : edt