SALATIGA, WAWASANCO- Bantuan Pemkot Salatiga melalui Dinas Sosial akan terus berlanjut kepada penyandang disabilitas, meskipun Covid-19 telah teratasi.
"Bahkan akan berlanjut meskipun masa baktinya kami telah usai di Tahun 2022 mendatang," demikian janji Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat menerima kelompok difabel Salatiga sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tingkat Kota Salatiga di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (2/12).
Pada peringatan HDI tersebut, Wali Kota Salatiga didampingi Asisten 1 Setda dan Kepala Dinas Sosial beserta jajaran secara simbolis menyerahkan bantuan kursi roda dan paket sembako kepada kaum difabel masing-masing senilai Rp 500 ribu
Yuliyanto mengungkapkan, membangun Kota Salatiga tidak hanya membangun secara fisik tetapi membangun manusianya juga. Termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat penyandang disabilitas ini.
"Bantuan untuk penyandang disabilitas tidak akan berhenti, bahkan hingga saya purna tugas sehingga warga difabel tidak perlu khawatir," ucapnya.
Sebelumnya, kelompok difabel Salatiga berdialog dengan Wali Kota ditengah peringatan HDI. Bersama Kelompok Difabel Harapan Mandiri Salatiga (KDHMS),
usai acara Penyerahan Bantuan Bahan Pokok Bagi Penyandang Disabilitas dan Bantuan Alat Bantu Bagi Sekolah Luar Biasa.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga meminta pendamping difabel di Salatiga terus menyisir ke seluruh wilayah Kota Salatiga supaya tidak ada (difabel) yang terabaikan.
"Jika ada warga yang membutuhkan bantuan agar bisa segera ditindaklanjuti dan dianggarkan oleh dinas terkait melalui APBD Kota Salatiga," kata
Ditempat yang sama, Ketua KDHMS Ngatimin menyampaikan terima kasihnya kepada Wali Kota dan Pemerintah Kota Salatiga yang selama ini dinilai selalu memperhatikan dan peduli kepada kaum difabel.
Ia juga berharap perhatian, motivasi dan support dari Pemerintah Kota Salatiga.
"Khususnya Wali Kota Yuliyanto tidak hanya diberikan saat Pandemi Covid-19 saja," tutur Ngatimin.
Sementara, curahan hati (curhat) juga dilontarkan Ranti, warga Gendongan yang sebelumnya harus membayar sendiri terapi anaknya 2x sehari di rumah sakit tapi kemudian mendapat bantuan terapi secara gratis hingga sekarang.
"Terimakasih Pak, dulu anak saya mengangkat kepalanya sendiri saja tidak mampu, tapi sekarang berkat bantuan pak Wali, anak saya sudah bisa seperti ini. Tidak bisa saya ceritakan, kecuali hanya bisa menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Bapak," ungkap Ranti.
Penulis : ern
Editor : edt