Akses Air Minum, dan Sanitasi Aman Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah


PROGRAM - USAID IUWASH PLUS di Jawa Tengah. berthema “Jateng Gayeng: Lanjutkan Capaian Perubahan Perilaku Higiene, Akses Air Minum, dan Sanitasi Aman”. Di Ba;kondes Ngadihardjo, Magelang. Foto ali subchi Attachments area

MAGELANG, WAWASANCO  – Lebih dari lima tahun, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah bekerja di provinsi Jawa Tengah, untuk membangun sektor air minum dan sanitasi. Melalui program kemitraan, telah memberikan akses air bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan akses sanitasi aman.

"Lebih dari 169,375 orang, termasuk 80,310 orang dari masyarakat berpenghasilan rendah, dan akses sanitasi aman untuk lebih dari 181,430 orang di tujuh kota dan kabupaten di Jateng," kata Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas, di Balikondes Ngadihardjo, Magelang,  (23/11-2021).

Pendampingan USAID memperbaiki perilaku higiene, dan meningkatkan kebutuhan akan air minum dan sanitasi aman. Melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS), USAID bekerja sama dengan pemerintah daerah,  serta sektor swasta untuk layanan air minum dan sanitasi aman bagi penduduk yang rentan di daerah perkotaan.

Program USAID IUWASH PLUS di Jawa Tengah.  berthema “Jateng Gayeng: Lanjutkan Capaian Perubahan Perilaku Higiene, Akses Air Minum, dan Sanitasi Aman!.” Ke tujuh daearh di Jateng, adalah  Kota Surakarta, Salatiga, Magelang, serta  Kabupaten Sukoharjo, Magelang, Sragen dan Wonosobo.

Menurut Tri Dewi Virgiyanti, sejak tahun 2016, kemitraan USAID IUWASH PLUS dengan para pemangku kepentingan air minum dan sanitasi di pusat dan daerah,  telah memperbaiki layanan air minum dan sanitasi di rumah tangga, memperkuat lembaga penyedia layanan air dan sanitasi, meningkatkan konservasi air tanah, mendorong pendanaan air minum dan sanitasi serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi antar lembaga.

“Kami sangat mengapresiasi kemitraan penting USAID dalam mendukung komitmen besar Pemerintah Indonesia untuk mencapai target SDG 2030. Komitmen ini sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” ujarnya.

Program tersebut,  jelasnya, telah  menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15 persem air minum aman, dan 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15 persen sanitasi aman.

                Contracting Officer, USAID Indonesia. Brian Chang menjelaskan,  ada 13 kemitraan dengan sektor swasta dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor ini. Kemitraan telah berhasil mendorong investasi sebesar Rp1.4 trilliun atau 100.55 juta US$ untuk pembangunan sektor air dan sanitasi. USAID gembira menjadi bagian kemitraan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi yang akan datang.

Meskipun lima tahun adalah waktu yang singkat,  namun melihat eratnya kemitraan dengan USAID telah membawa perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin perkotaan.  Kegiatan USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan inovasi yang mendukung keberlanjutan akses air minum dan sanitasi yang aman, terutama bagi penduduk perkotaan yang rentan.

Yulianto Prabowo, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Provinsi Jawa Tengah yang mewakili Gubernur Jawa Tengah menyatakan, beberapa dukungan yang diberikan USAID adalah penyusunan 31 peraturan baru untuk meningkatkan akses air dan sanitasi, serta penilaian kerentanan dan rencana aksi di tiga wilayah dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah.

USAID juga mendorong investasi untuk mendukung perbaikan air dan sanitasi dari APBD dan swasta sebesar Rp1.4 trilliun. “Pengusaha sanitasi lokal juga mendapat dukungan USAID untuk meningkatkan operasi bisnis dan memperluas layanan mereka di masyarakat.  Perubahan penting semacam ini tidak hanya terjadi di kota-kota yang didukung USAID tetapi juga direplikasi di seluruh Indonesia,” kata Yulianto Prabowo.

Penulis : as
Editor   : edt