
Perwakilan SEML, LPPM Unnes hingga BPDAS Pemali Jratun serta stakeholder terkait dalam kegiatan penanaman mangrove di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati pada Selasa (29/10) dalam tajuk Program SAKA Elok
WAWASAN.CO, Komitmen inisiatif rendah karbon dilakukan oleh Saka Energi Muriah Limited (SEML) melalui kegiatan penanaman mangrove di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati pada Selasa (29/10) dalam tajuk Program SAKA Elok.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pusat Pemberdayaan Masyarakat LPPM UNNES dan BPDAS Pemali Jratun.
Dalam kesempatan ini jumlah mangrove yang ditanam sebanyak 4000 bibit.
Penanaman mangrove tersebut melibatkan 100 orang peserta yang berasal dari perwakilan KKMD Provinsi Jawa Tengah, Biro Infrasda Provinsi Jawa Tengah, mahasiswa UNNES, BPDAS Pemali Jratun, siswa SMP dan SMA di sekitar Kabupaten Pati serta Pemerintah Desa Tluwuk, serta kelompok pemuda dan Pokdarwis Karya Pamuji Agung Desa Tluwuk.
Prof. Dr. Nana Kariada T.M selaku Ketua Pelaksana LPPM UNNES, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi untuk menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir serta edukasi bagi generasi muda.
"Dari hasil penelitian di Desa Tluwuk, menunjukkan peran penting mangrove sebagai habitat bagi burung dilindungi, sehingga ekosistem ini perlu dilestarikan," paparnya
Prof. Nana juga mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak, seperti SMP 1 Juwana, SMP 2 Wedarijaksa, SMA 1 Tayu, dan SMA 3 Pati, serta Karang Taruna Wedarijaksa yang diharapkan dapat mempengaruhi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Andri Simbolon, selaku Stakeholder Relation SAKA Energi Muriah Limited, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mengurangi emisi karbon dan memberdayakan masyarakat di wilayah binaan.
Disampaikan jika Program SAKA Elok tahun 2024 telah berhasil menanam lebih dari 8.000 bibit mangrove tersebar di Kota Semarang dan Kabupaten Pati,.
“Tidak hanya menanam mangrove, melalui program PPM kita membangun rintisan pembibitan mangrove bersama masyarakat Desa Tluwuk”, jelasnya.
Beberapa jenis mangrove yang sedang dibibitkan adalah jenis Avicennia, Bruguiera, Rhizopora dan Sonneratia.
Dalam acara penanaman ini, Sarworini, S.P., M.Si, sebagai perwakilan KKMD Provinsi Jawa Tengah, menekankan pentingnya edukasi mengenai mangrove dan penguatan kelembagaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Sarworini menyatakan bahwa dukungan dari masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan program ini.
"Edukasi yang tepat akan meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang peran mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan," ungkapnya.
Keterlibatan aktif masyarakat diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian mangrove, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.
Apresiasi positif disampaikan Nur Sukarno, selaku Tokoh Masyarakat Desa Tluwuk, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi ekosistem mangrove dan masyarakat setempat.
Ia menambahkan bahwa mangrove tidak hanya berfungsi menjaga ekosistem pesisir, tetapi juga sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswa di sekitar Wedarijaksa dan Juwana, dan terbuka untuk menjadikan pesisir Tluwuk sebagai lokasi pembelajaran mangrove di masa depan.
***
Penulis : rls
Editor : edt