My Goals, Dorong Mahasiswa Unika Rencanakan Target Kuliah Sesuai KKVPT


WISUDA - Rektor Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, disela wisuda ke III 2019 Unika Soegijapranata di kampus tersebut, Sabtu (14/12). foto dok

SEMARANG, WAWASAN.CO - Perusahaan besar dengan skala global seperti Google, Johnson and Johnson, Ernst and Young, Pricewaterhouse Coopers, dan sejenisnya, tidak lagi mensyaratkan gelar sebagai pintu masuk ke perusahaan. Meskipun perusahaan tersebut tetap menghargai kualifikasi pelamar, tetapi ijazah tidak lagi menjadi prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan. 

"Sederhananya, mereka akan menerima kandidat untuk bergabung, asalkan memiliki kemampuan ataupun potensi. Mereka menerima pelamar yang menunjukkan kemampuan, dorongan, dan komitmen untuk belajar," papar Rektor Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, disela wisuda ke III 2019 Unika Soegijapranata di kampus tersebut, Sabtu (14/12).

Hal serupa, juga disampaikan Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, disampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang memasuki era, di mana gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, dan masuk kelas tidak menjamin belajar. 

"Meskipun banyak pihak yang memperdebatkan, pernyataan ini bukanlah hal yang baru, dan belum tentu mewakili semua kondisi yang ada di tanah air. Hal ini menjadi lonceng yang mengingatkan dunia pendidikan, untuk menyiapkan lulusannya tidak sekedar memperoleh ijazah, tetapi juga mempunyai kompetensi yang sesuai dengan jenjang dan program yang ditawarkan," tandas Prof Ridwan.

Tidak hanya itu, kompetensi yang disiapkan perguruan tinggi juga sebaiknya mampu  menjawab permasalahan masa depan, untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

"Di Unika Soegijapranata, tidak ada keraguan apalagi perasaan gundah ataupun gelisah. Mahasiswa kami sejak awal masuk kuliah, telah dipersiapkan dengan berbagai pelatihan soft skills agar dapat mendukung hard skills yang diperoleh selama perkuliahan," terangnya.
 
Pendampingan dan pembentukan karakter Kreatif, Kritis, Peduli, Visioner, dan Tangguh (KKPVT), dikelola dan dikawal oleh kantor Kemahasiswaan bekerjasama dengan unit-unit di universitas, fakultas, dan program studi dari sejak masuk kuliah sampai dengan menjelang wisuda.

Selain itu, Unika juga telah menyiapkan program My Goals, yang bisa diakses melalui mygoals.unika.ac.id, yang mampu mendorong mahasiswa untuk merencanakan target semasa kuliah sesuai dengan KKPVT. "Kantor kemahasiswaan akan menyiapkan program-program, yang diharapkan dapat memenuhi pencapaian masing-masing target," tandasnya.

Porf Ridwan menjelaskan, rancangan My Goals dilakukan setiap tahun, untuk mendorong mahasiswa mencapai target yang dirancang, untuk kemudian dibahas pada semester akhir menjelang lulus. Pendampingan ini mencapai puncaknya pada saat persiapan karir mahasiswa sebelum diwisuda. 

"Diharapkan, target yang direncanakan dapat tercapai melalui fasilitasi program-program universitas selama masa kuliah. Kami menempatkan pengembangan soft skills sebagai prioritas di dalam universitas, karena hal ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan adaptasi dan daya tahan lulusan pada saat memulai karirnya atau menghadapi dinamika dalam berkarir di masa depan,"pungkasnya. 

Penulis : arr
Editor   : edt