
Penampilan Tari Topeng Lengger dari Wonosobo. Foto : warisanbudaya.kemdikbud
WAWASAN.CO, Di tengah kekayaan budaya Indonesia, Tari Topeng Lengger dari Wonosobo, Jawa Tengah, hadir sebagai persembahan istimewa.
Bukan sekadar tarian indah, Tari Topeng Lengger menyimpan kisah asmara yang menyentuh, jejak sejarah penyebaran agama Islam, dan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Tari ini menceritakan kisah cinta Galuh Candra Kirana, putri Prabu Lembu Ami Joyo dari Kerajaan Jenggolo Manik, dengan Panji Asmoro Bangun, pemimpin Kerajaan Cenggolo Puro.
Cinta mereka diwarnai rintangan, termasuk usaha pengganggu dari Galuh Ajeng, anak selir Prabu Lembu Ami Joyo.
Namun, pada akhirnya, cinta mereka bersatu dalam pernikahan.
Simbolisme dan Makna Filosofis
Secara filosofis, Tari Topeng Lengger sarat akan makna.
"Topeng" melambangkan peran laki-laki, sedangkan "lengger" melambangkan perempuan.
Lebih dalam lagi, "lengger" memiliki makna "elongo ngger marang gusti pangeran" yang berarti "Ingatlah kepada Sang Pencipta."
Setiap gerakannya bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat kebesaran Sang Pencipta.
Sarana Penyebaran Agama Islam
Menariknya, Tari Topeng Lengger bukan hanya tarian, tetapi juga sarana penyebaran agama Islam.
Konon, tarian ini diciptakan oleh Sunan Kali Jaga, salah satu penyebar agama Islam di Jawa.
Dalam pertunjukannya, ajaran Islam diselipkan, memperkaya makna spiritual bagi para penonton.
Kesakralan dan Keunikan Pertunjukan
Kepopuleran tarian ini mendorong Sunan Kali Jaga membangun tempat ibadah bernama langgar, sebagai wujud kesucian dan kedalaman makna tarian ini.
Dalam pertunjukannya, penonton akan disuguhkan dengan 120 jenis topeng, sesuai dengan jumlah tokoh dalam wayang.
Namun, tidak semua topeng digunakan, tergantung pada penimbal (pawang) yang mengatur pertunjukan.
Aturan dan Tradisi
Sebelum pertunjukan dimulai, penimbal akan memberikan sesaji dan membaca doa untuk kelancaran pertunjukan.
Penimbal juga bertanggung jawab memilih topeng yang akan digunakan, dengan tokoh utama Galuh Candra Kirana, Panji Asmoro Bangun, dan topeng barong.
Tari Topeng Lengger dapat ditampilkan kapanpun dan dimanapun.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan penonton.
Saat pertunjukan, para penari bisa saja kerasukan dan mengejar orang yang mengenakan pakaian berwarna merah.
Tari Topeng Lengger bukan hanya pertunjukan, tetapi warisan budaya bernilai tinggi.
Melalui gerakannya, kita diajak merenungkan makna cinta, keberagaman, dan spiritualitas. Sebuah pengalaman yang tak hanya memukau indera, tetapi juga menyentuh jiwa.
Penulis : rls
Editor : edt