Mendorong Ekonomi Kreatif melalui Diversifikasi Produk Ecoprint Kelompok Batik Puspandari di Desa Ngesrepbalong


Tim Pemberdayaan Masyarakat Program DPIK UNNES beserta alumni dan mahasiswa MBKM, berfoto disela kegiatan pelatihan dan pendampingan Diversifikasi Produk Ecoprint Kelompok Batik Puspandari Desa Ngesrepbalong Kendal

KENDAL WAWASAN.CO, Desa sebagai pusat kehidupan masyarakat memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal.

Salah satu contoh nyata adalah Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, yang berada dalam fokus program pengembangan desa wisata.

Dengan latar belakang tersebut tim Pemberdayaan Masyarakat Program Difusi Produk Inovasi Kemitraan (DPIK) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan pendampingan dalam mendorong kreativitas dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya melalui sektor batik.

Pada tanggal 20-21 Februari 2024, tim DPIK UNNES, yang terdiri dari Prof. Dr. Margareta R, Prof. Dr. Widya Hari Cahyanti, Dr. Wandah Wibawanto, Karsinah, SE, M.Si, Dra. Widowati, M.Pd, dan Martanto Setyo Husodo A.Md beserta alumni dan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan diversifikasi produk ecoprint.

Kelompok Batik Puspandari Desa Ngesrepbalong menjadi sasaran utama kegiatan ini.

Dalam pendampingan dan pelatihan tersebut, tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk mengembangkan kreativitas dan kewirausahaan mereka.

"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengembangkan ekonomi kreatif melalui produk ramah lingkungan, yang dikenal sebagai ecoprint," papar Prof. Dr. Margareta R.

Produk ecoprint merupakan inovasi dalam dunia batik, di mana proses pencelupan menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

"Harapan yang diusung dari kegiatan ini sangatlah besar. Kelompok Batik Puspandari di Desa Ngesrepbalong diharapkan mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru dari hasil pelatihan diversifikasi produk ecoprint ini," terangnya. 

Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan nilai tambah produk mereka dan memperluas pasar. Lebih dari itu, produk-produk batik ecoprint yang dihasilkan juga diharapkan dapat menjadi salah satu cinderamata khas yang melekat pada identitas Desa Ngesrepbalong.

Dalam pelatihan dan pendampingan ini, para peserta diajarkan berbagai teknik untuk membuat kerajinan dari ecoprint.

Mulai dari pembuatan pouch, dompet, tempat tissue, hingga tas, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang proses produksi yang ramah lingkungan.

Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan tentang manajemen usaha dan pemasaran agar produk-produk mereka dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.

Partisipasi aktif dari masyarakat Desa Ngesrepbalong dalam kegiatan ini menunjukkan semangat dan komitmen untuk mengembangkan potensi lokal mereka.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan seperti UNNES, para pelaku usaha lokal semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berinovasi.

"Melalui inisiatif seperti kegiatan pelatihan dan pendampingan ini, diharapkan masyarakat desa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan-tantangan ekonomi masa depan," tambah Prof Margareta

Diversifikasi produk ecoprint merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Ngesrepbalong.

Dengan memanfaatkan potensi alam dan kearifan lokal, serta didukung oleh pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan, kelompok Batik Puspandari diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

 

Penulis : rls
Editor   : edt